Bagi guru atau siswa yang seragamnya masih dalam proses pencucian atau pengeringan usai banjir, maka sekolah memberikan dispensasi
Jakarta (ANTARA) - Ratusan pelajar Sekolah Dasar Negeri 09 Kramat Jati Pagi, Jakarta Timur, menjalani kegiatan belajar mengajar, Kamis, dengan berpakaian bebas usai banjir yang melanda kawasan setempat.
"Siswa diizinkan tidak pakai seragam saat masuk sekolah. Mereka bersekolah dengan pakaian seadanya," kata Kepala SDN 09 Kramat Jati Pagi Subiyati di Jakarta.
Subiyati mengatakan kegiatan belajar mengajar sudah dimulai sejak Senin (6/1) dengan melibatkan guru dan murid secara normal.
Namun bagi guru ataupun siswa yang seragamnya masih dalam proses pencucian atau pengeringan usai banjir, maka sekolah memberikan dispensasi.
"Sekolah ini sempat terendam banjir sampai dua meter," katanya.
Baca juga: Masih ada sekolah liburkan siswa karena terdampak banjir
Baca juga: Kemendikbud terus lakukan pendataan sekolah terdampak banjir
Baca juga: SMAN 8 Jakarta efektif belajar pascabanjir
Subiyati menambahkan 95 persen siswa SDN 09 Kramat Jati Pagi menjadi korban banjir.
Sebab mereka berdomisili tinggal beberapa meter dari gedung sekolah yang terendam.
Hal itu membuat seluruh fasilitas sekolah rusak, seperti meja belajar, kursi, buku, ATK, dan lainnya.
"Pagar jebol, bangku, lemari, mic speaker, kipas angin rusak semua," ujar Subiyati.
Hingga kini seluruh proses pemulihan telah dilaporkan kepada otoritas terkait.
"Kita berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur untuk perbaikan infrastruktur yang rusak serta pengadaan ulang buku sekolah," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020