"Saya nge-fans banget sama Netflix, juga senang lihat konten Indonesia yang semakin lama makin banyak tampil di Netflix," kata Nadiem dalam di konferensi pers kemitraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Netflix, Jakarta, Kamis.
Kemendikbud dan Netflix bermitra untuk mengembangkan kemampuan insan perfilman Tanah Air lewat program pelatihan ke Hollywood, lokakarya dan kompetisi film pendek.
Baca juga: Kemendikbud - Netflix bermitra, penulis skenario dikirim ke Hollywood
Baca juga: Soal Netflix, Kominfo harap lebih banyak konten lokal
Distribusi Netflix yang bersifat global menjadi sarana untuk memperlihatkan film-film Indonesia beserta budaya yang ada di dalamnya ke panggung dunia. Film, lanjut Nadiem, adalah salah satu sarana dalam diplomasi budaya.
"Kalau kita mau menunjukkan kemampuan, memamerkan keindahan budaya, kehebatan talenta kita, enggak ada cara yang lebih cepat dari perfilman," kata dia.
Beberapa film Indonesia yang sudah bisa ditonton di layanan streaming tersebut di antaranya "Aruna dan Lidahnya", "Sebelum Iblis Menjemput", "Ada Apa Dengan Cinta?", "Cek Toko Sebelah" hingga "The Raid".
Bukan cuma mendistribusikan, Netflix juga telah bekerja sama dengan sutradara Timo Tjahjanto untuk memproduksi "The Night Comes for Us", film original Netflix Pertama dari Indonesia.
Kuek Yu-Chuang, Managing Director Netflix Asia Pasific, mengatakan "The Night Comes for Us" merupakan film Netflix original pertama dari Indonesia, juga salah satu konten Netflix Original pertama di Asia.
"Kami ingin dukung terus konten Indonesia untuk mendunia," ujar Kuek.
Dia berharap kerjasama dengan Kemendikbud dalam mengadakan pelatihan untuk para penulis skenario bisa menghasilkan cerita-cerita khas Indonesia yang disukai penonton global.
Baca juga: Netflix akan tayangkan sekuel "To All The Boys" tahun depan
Baca juga: Serial "Friends" tidak bisa ditonton lagi di Netflix
Baca juga: Enam "kembaran" pahlawan super populer di dunia
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020