Buol (ANTARA News) - Lebih dari seribu pengungsi terdiri dari orang tua dan anak-anak hingga Selasa dini hari masih mengungsi di dataran tinggi di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, akibat trauma gempa yang mengguncang daerah tersebut Senin dini hari.
Wartawan ANTARA Adha Nadjemuddin yang kini diturunkan ke Buol melaporkan, bahwa pengungsi saat ini masih bertahan di tenda-tenda darurat yang mereka bangun sendiri. Mereka juga tidur di dalam kendaraan baik bus maupun truk.
Pengungsi tersebar di beberapa titik di Kecamatan Lipunoto, ibukota Kabupaten Buol, diantaranya di pegunungan lokasi pembangunan kantor bupati dan Kampung Los Kelurahan Leok I. Selain menggunakan tenda-tenda darurat mereka juga menggunakan fasilitas publik seperti sekolah dan perguruan tinggi.
Suarni (42) seorang ibu rumah tangga menuturkan, mereka memilih mengungsi karena rumah-rumah mereka di Kelurahan Buol rusak parah sehingga tidak bisa lagi ditempati.
Kerusakan
Dari informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan, kerusakan rumah di Kelurahan Buol ini mencapai 200-an unit. Sebagian besar adalah rumah panggung dan dibangun di atas rawa-rawa.
"Sampai malam ini saya belum lihat kondisi rumah saya. Barang-barang yang bisa kami selamatkan digunakan di lokasi pengungsian ini," katanya.
Suarni menempati suatu tenda darurat bersama delapan kepala keluarga lainnya. Di sana mereka memasak, tidur sesekali bersenda gurau sesama pengungsi.
"Kalau untuk makan adalah sedikit. Tapi yang susah buang air besar," katanya.
Sebagian dari mereka menunjuk semak belukar sebagai tempat pelampiasan buang air.
Selain karena rumah mereka rusak, mereka masih trauma akibat gempa yang mengguncang Buol dan sekitarnya pada Senin dini hari.
Jumlah pengungsi hingga kini belum diketahui secara pasti, karena belum ada keterangan resmi dari pemerintah kabupaten setempat. Namun diperkirakan pengungsi mencapai ribuan orang.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008