Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) bersiap menutup sedikitnya 46 pelabuhan liar yang disinyalir sebagai pintu masuknya barang-barang selundupan. "Sudah ada sekitar 46 pelabuhan liar. Kami siap menutupnya," kata Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal kepada pers di sela Pelantikan Dirjen Perhubungan Laut, Dephub, di Jakarta, Senin. Pejabat Dirjen Perhubungan Laut Dephub yang baru adalah perwira TNI AL berpangkat Laksda, Sunarjo, yang sebelumnya menjabat Staf Ahli Tingkat III Bidang Intekmil Panglima TNI. Menhub Jusman mengatakan puluhan pelabuhan liar tersebut kebanyakan tersebar di Kepaulauan Riau dan Batam. Oleh karena itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada para Administratur Pelabuhan (Adpel) untuk melakukan langkah-langkah tegas menutup pelabuhan liar. Para Adpel yang disurati diantaranya Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Makassar. Ia menegaskan, pihaknya tidak mentolerir keberadaan fasilitas tersebut. Namun, jika pelabuhan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah setempat, penutupannya memerlukan banyak pertimbangan. "Pelabuhan yang dikelola Pemda itu kan sudah mengeluarkan investasi. Jadi, kita harus pertimbangkan pengorbanan Pemda membangun pelabuhan tersebut," tuturnya. Adpel Belawan Jimmy Nikijuluw saat ditemui menegaskan, pihaknya tinggal menunggu waktu untuk menutup pelabuhan liar di wilayahnya. "Tinggal tunggu waktu saja. Pasti akan ada yang ditutup," tegasnya. Dirjen Perhubungan Laut (Hubla), Dephub, Sunarjo menambahkan, regulator akan secara maksimal untuk menutup pelabuhan liar,"Sekarang kan sedang mengumpulkan data. Secepatnya akan ada aksi".(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008