Jakarta (ANTARA News) - PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) membatalkan pembelian dua kapal dari Jepang senilai 170 juta dolar AS karena kondisi perekonomian dunia yang terus menurun. Direktur Utama HITS, Agus Darjando di Jakarta, Senin, mengatakan, dua kapal yang dibatalkan itu termasuk dalam rencana pembelian empat kapal panamax untuk menambah armada kapalnya. "Kita berencana membeli dua dari China yang telah kami beli pada semester pertama, dan dua kapal asal Jepang yang awalnya akan eksekusi pada semester dua 2008. Namun karenan kondisi ekonomi memburuk kita batalkan pembelian kapal dari Jepang itu," katanya Menurut dia, memburuknya perekonomian di seluruh dunia yang terjadi saat ini membuat bisnis kapal memburuk. Penurunan kegiatan ekspor-impor membuat bisnis juga turut menurun. "Tarif sewa kapal yang biasanya sehari sekitar 40 ribu dolar AS, kini tergerus jadi 6.000-7.000 dolar AS per hari. Padahal biaya perawatan 5.000 dolar AS," katanya. Menurut dia, saat ini dibandingkan membeli kapal, lebih menguntungkan bila menjadi operator. Untuk itu pihaknya, ke depan tidak akan ekspansif untuk membeli kapal, namun akan memfokuskan pada bisnis operator sewa kapal. "Untuk sementara kita akan menjadi operator kapal, kita akan mencari perusahaan yang armada kapalnya bisa kami sewa untuk kami operasikan," katanya. Ia menambahkan, rencana belanja kapal senilai 1,2 juta miliar AS untuk armada kapal pada 2009 hingga 2012 yang akan didanai oleh penerbitan obligasi, penerbitahan saham baru dan penjualan anak usaha ditinjau kembali. "Melihat kondisi pasar yang tidak menentu dan likuiditas yang kering seperti ini kita tidak berani. Kalau kita keluarkan obligasi pasti dengan bunga tinggi yang justru akan membebani kita ke depan," katanya. Ia juga menegaskan, ke depan pihaknya tengah merencanakan mendiversifikasi usahanya. "Kita berencana mengembangkan bisnis lainnya ke depan. Saat ini belum bisa kami utarakan karena menunggu persetujuan RUPS (rapat umum pemegang saham)," katanya. Ia mengatakan, pihaknya ke depan akan memiliki ruang gerak untuk mengembangkan bisnis lainnya setelah hari ini RUPS LB menyetujui penambahan modal dasar dari Rp300 miliar menjadi Rp930 miliar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008