Jakarta (ANTARA News) - Sharp Corporation menambah investasi 1,434 miliar yen untuk membangun perakitan mesin cuci dan menambah lini produksi lemari es di Indonesia.
General Manager produk mesin cuci Sharp Corporation Akinaga Norimasa di Jakarta Selasa mengatakan, pertumbuhan pasar mesin cuci di Indonesia yang mencapai 10 per tahun adalah alasan utama Sharp membangun perakitan mesin cuci di sini.
Sebelum meresmikan pabrik baru itu, Akinaga mengatakan, selama ini mesin cuci Sharp yang dipasarkan di Indonesia dibuat di Filipina.
"Indonesia merupakan pasar yang besar dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia. Permintaan mesin cucinya pun terus tumbuh terutama di segmen mesin cuci tabung ganda (twin tube)," katanya.
Norimasa mengatakan, pasar mesin cuci di Indonesia didominasi mesin cuci tabung dengan porsi permintaan di atas 70 persen permintaan nasional. Sharp Corporation membangun perakitan mesin cuci tabung di Indonesia yang pada 2009 akan menghasilkan 340 ribu unit, dan dinaikkan menjadi 460 ribu unit pada 2010, lalu 630 ribu unit pada 2011.
Selain pasar domestik, Sharp juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk ekspor ke negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, serta sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah.
Dalam rencana bisnisnya 3 tahun ke depan Sharp menargetkan sekitar 33-35 persen produksi mesin cucinya di Indonesia akan diekspor ke berbagai negara tersebut.
Akinaga mengharapkan dengan pembangunan pabrik baru itu, Sharp bisa memimpin pasar mesin cuci di Indonesia dengan target penguasaan 22 persen pada 2009, 27 persen pada 2010, dan sebesar 30 persen pada 2011.
Selain di Indonesia, Sharp memiliki pabrik mesin cuci di Jepang (mesin cuci jenis drum), China (mesin cuci otomatis penuh), dan Philipina (mesin cuci tabung).
Sedangkan di segmen lemari es, Refrigerator System Division Health & Enviroment Systems Group Sharp Corporation, Mohri Masayuki, mengatakan, penambahan lini produksi lemari es di Indonesia juga terkait dengan pertumbuhan permintaan yang besar, selain pertumbuhan permintaan dunia yang saat ini 80 juta unit.
"Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan permintaan lemari es terbesar di ASEAN," ujarnya tanpa menyebut berapa persen pertumbuhan permintaan lemari es di Indonesia. Namun berdasarkan data EMC (Electronics Marketer Club) pertumbuhan permintaan lemari es sekitar 10 persen.
Ia optimistis permintaan lemari es di Indonesia akan terus meningkat, karena lemari es termasuk barang elektronik yang tidak tergantikan untuk menyimpan makanan agar tahan lama.
Ia memproyeksikan pada 2008 permintaan lemari es di Indonesia mencapai 2,11 juta unit dan naik menjadi 2,28 juta unit pada 2009 dan terus tumbuh menjadi 2,46 juta pada 2010 dan 2,66 juta unit pada 2008.
Oleh karena itu, Sharp menjadikan Indonesia basis produksi lemari es dengan total kapasitas produksi 1.520.120 unit per tahun pasca penambahan lini produksi baru yang mencapai 805.200 unit per tahun.
Masayuki bahkan mengatakan akan terus mengembangkan produksi lemari es di Indonesia, tidak hanya lemari es dengan kapasitas di bawah 250 liter tapi juga di atas 300 liter dengan menggunakan teknologi terbaru yang ramah lingkungan.
Ditambahkan Presdir PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Fumihiro Irie, tidak mudah mendapatkan kepercayaan kantor pusat Sharp di Jepang untuk menempatkan basis produksi lemari es dan mesin cucinya di Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap kedua produk elektronik tersebut mampu meningkatkan bisnis Sharp di Indonesia.
"Di tengah kondisi pasar elektronik yang lesu saat ini, kami akan fokus pada penjualan lemari es, televisi, dan mesin cuci," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008