Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, diperkirakan masih bergerak fluktuatif dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah. Analisa PT Trimegah Securities, dalam riset hariannya, mengungkapkan bahwa pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan indeks BEI akan bergerak variatif pada kisaran 1.220 ? 1.275. Menurut Trimegah, pasar saham kembali dipengaruhi oleh melemahnya pergerakan harga minyak dunia yang juga merupakan salah satu katalis penentu arah pergerakan indeks BEI. Bursa AS dan regional yang melemah juga akan mempengaruhi pergerakan harga saham-saham di BEI pada Senin ini. Hal ini dimulai dari melemahnya indeks Dow Jones pada bursa AS yang pada Jumat pekan lalu ditutup turun. Indeks Dow Jones pada Jumat malam pekan lalu ditutup turun 337,94 poin (3,82 persen) menjadi 8.497,31. Harga saham AS Jumat anjlok karena berita suramnya kinerja korporat dan nilai penjualan ritel AS yang lebih rendah dari perkiraan mengarah pada kekhawatiran baru sehari setelah naik tinggi. Turunnya bursa AS ini langsung diikuti oleh jatuhnya bursa Tokyo dengan Indeks Nikkei yang langsung turun di awal perdagangan sebesar 1,13 persen atau 95,51 poin menjadi 8.366,88. Kondisi inilah yang akan menghambat tren kenaikan indeks BEI pada pekan lalu. Pada Jumat (14/11) lalu, IHSG BEI ditutup naik tipis 4,664 poin atau 0,37 persen menjadi 1.264,377 dan indeks LQ45 menguat 1,296 poin atau 0,53 persen ke posisi 245,381. Kenaikan indeks dipimpin oleh beberapa saham unggulan yang lain, diantaranya Perusahaan Gas Negara yang menanjak Rp40 menjadi Rp1.750, Tambang Batubara Bukit Asam terangkat Rp450 ke harga Rp6.300, Telkom melangkah Rp100 ke Rp5.800, Antam naik Rp20 ke posisi Rp1.050 dan United Tractors terdongkrak Rp150 ke level Rp3.875. (*)
Copyright © ANTARA 2008