Kelima mitra tersebut, yakni PT Visionet Internasional (OVO), PT RedKendi Andalan Mitra, Perum Perumnas, Rumah Zakat dan Badan Zakat Nasional (Baznas).
"Kita punya lima mitra baru. Jadi mulai hari ini, Pegadaian di seluruh Indonesia sudah bisa menerima setoran zakat dalam waktu singkat. Kemudian juga dengan OVO sebagai alat pembayaran nomor satu di seluruh Indonesia. Jadi pembayaran bisa top up lewat Pegadaian," kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto.
Baca juga: BAZNAS rintis zakat emas melalui Pegadaian
Ia menjelaskan kolaborasi ini akan memberikan manfaat positif dan meningkatkan keuntungan bagi seluruh perusahaan, karena dapat meminimalkan pengeluaran dalam biaya pemasaran.
Ada pun kerja sama tersebut akan fokus pada pengembangan pemanfaatan produk dan layanan antar perusahaan terkait. Selain itu kerja sama ini akan membuat program bersama, guna pengembangan jaringan untuk produk dan jasa unggulan.
Pada kerja sama antara Pegadaian dan OVO, kedua pihak akan melakukan penyediaan layanan disbursement, penyediaan layanan cash in dan cash out, dan kerja sama lain yang akan dikembangkan. Adapun produk yang akan dikembangkan yaitu Multi Payment Online.
Baca juga: Teken MoU, nasabah Pegadaian nantinya bisa transaksi lewat OVO
Sementara kerja sama antara Pegadaian dan Rumah Zakat, akan meliputi pembayaran zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
Tidak hanya itu, Pegadaian juga akan melakukan integrasi sistem, di mana kedua belah pihak sepakat bahwa dana zakat, infak, sedekah, dana sosial keagamaan lainnya, dan kurban yang dibayarkan oleh nasabah Pegadaian, akan diteruskan melalui Rumah Zakat.
Kerja sama tersebut dilakukan sebagai bentuk kesepakatan awal bagi semua pihak untuk melakukan kerja sama yang didasarkan saling membantu, mendukung, dan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Pegadaian gandeng kawasan industri Indonesia kembangkan bisnis produk
Sampai saat ini, Pegadaian berhasil menjalin kolaborasi dengan 327 instansi, yang terdiri dari perusahaan BUMN, BUMD, swasta, asosiasi, dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Kolaborasi tersebut merupakan bentuk nyata Pegadaian dalam mengembangkan bisnis untuk meningkatkan penjualan produk.
Sebagai badan usaha milik negara dengan dividen terbesar ke-7 di angka Rp1,3 triliun pada 2018 dan laba bersih di tahun yang sama senilai Rp2,7 triliun, kerja sama ini adalah wujud komitmen Pegadaian untuk terus berinovasi.
Tanggap akan pentingnya inovasi dan peningkatan layanan, Pegadaian secara aktif menggerakkan 1.804 tenaga pemasar serta 9.623 agen yang membawa layanan lebih dekat pada nasabah.
Baca juga: Periode Januari-September 2019 Pegadaian jual 4,5 ton emas
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020