Jakarta (ANTARA) - Potensi pasar solusi udara (air solution) termasuk pengatur suhu udara dalam ruang (AC) di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar satu miliar dolar AS.
"Indonesia kini menjadi salah satu tujuan investasi, termasuk perusahaan dari Korea," kata Asia Region CEO LG Electronics Steve Song di Jakarta, Rabu.
Dengan banyaknya investasi tersebut, lanjut dia, tentu banyak perusahaan membutuhkan sistem solusi udara yang baik untuk kantor maupun pabrik mereka, seperti Hyundai yang merealisasikan investasi pembangunan pabrik mobil di Indonesia.
"Ketika di situ ada investasi, berarti ada peluang bagi kami," katanya.
Baca juga: Produsen elektronik Korea ini ingin kuasai 50 persen pasar mesin cuci
Oleh karena itu, LG Electronics yang telah memiliki basis produksi sejumlah barang elektronik - termasuk AC yang kini sudah kembali diproduksi di Indonesia - semakin ekspansif membidik pasar solusi udara untuk segmen bisnis/korporasi, mulai dari perkantoran, hotel, restoran, hingga kafe.
"Potensi pasar B to B (Business to Business) sangat besar. Itu susah untuk diperkirakan. Tapi begitu kami buka pintu, peluang ada dimana-mana," kata Presdir LG Electronics Indonesia Seungmin Park menambahkan.
Namun ia yakin melihat potensi pasar solusi udara di Indonesia khususnya untuk segmen komersial atau korporasi, LG Electronic Indonesia akan mampu mencapai target pertumbuhan bisnis solusi udaranya hingga 30 persen tahun ini.
Baca juga: LG ingin kuasai pasar mesin cuci kelas menengah atas di Indonesia
"Posisi LG sebagai pemimpin pasar AC tempat tinggal berbasis inverter di Indonesia, menjadi modal besar kami dalam ekspansi ini," kata Seungmin Park.
Untuk itu LG Electronics Indonesia memperkenalkan seluruh rangkaian solusi udaranya mulai dari kipas angin atap (ceiling fan) yang dilengkapi teknologi pengusir nyamuk, pemurni udara (PuriCare), hingga AC komersial canggih, yang dibenamkan kecerdasan buatan (AI) atau ThinQ sehingga lebih hemat energi.
Berdasarkan data Global for Knowledge (GfK) yang menjadi acuan pasar elektronik, LG Electronics Indonesia mempimpin pasar penjualan AC inverter hingga 65,7 persen.
Baca juga: Menperin: LG Chemical minat bangun pabrik baterai terpadu di Indonesia
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020