College Park, (ANTARA News) - Orang tidak bahagia makin banyak menonton TV sedangkan yang "sangat bahagia" akan banyak menghabiskan waktu dengan membaca dan bergaul.
Menurut para peneliti di University of Maryland, menghabiskan waktu dengan menonton televisi akan membantu menyenangkan penonton tapi hanya sesaat dan tidak banyak dampak positifnya untuk jangka panjang.
Studi yang dilakukan para sosiolog itu akan dimuat di jurnal "Social Indicators Research" edisi Desember.
Kesimpulan studi tersebut adalah hasil dari analisa terhadap penelitian-penelitian pemanfaatan waktu berdasarkan data nasional sepanjang 30 tahun. Studi itu juga melanjutkan hasil survai serangkaian sikap sosial.
"Untuk jangka panjang, TV tampaknya tidak bisa memuaskan orang dibandingkan membaca atau bermasyarakat," kata sosiolog Universitas Maryland, John P. Robinson.
Robinson adalah salah satu penyusun penelitian itu dan perintis berbagai penelitian pemanfaatan waktu.
"TV itu lebih pasif dan bisa jadi pelarian - khususnya pada saat beritanya sedang tidak menyenangkan sebagaimana keadaan ekonomi. Data menyarankan kita bahwa kebiasaan menonton TV bisa memberi kesenangan sesaat tapi merugikan untuk jangka panjang."
Berdasarkan data survai pemanfaatan waktu, Robinson memperkirakan orang akan semakin banyak menonton TV seiring ekonomi kian memburuk.
Dalam "General Social Survey" para peneliti mendapati bahwa orang yang menggambarkan dirinya sangat bahagia adalah mereka yang aktif bermasyarakat, banyak beribadah, dan banyak membaca koran. Sebaliknya, orang yang tidak bahagia lebih banyak menonton TV di saat senggang.
Menurut penelitian tersebut, orang yang tidak bahagia 20 persen lebih banyak menonton televisi dibandingkan orang yang sangat bahagia.
Menurut data tersebut, TV dipandang sebagai sesuatu yang "gampang", untuk menikmatinya tidak perlu beranjak, berdandan, cari teman, merencanakan terlebih dulu, mengeluarkan energi, dikerjakan dahulu, atau keluar uang.
"Anda jadi mengerti alasan orang Amerika menghabiskan lebih dari setengah waktu senggang mereka untuk menonton televisi," kata para peneliti tersebut.
Kesimpulan lainnya adalah menonton televisi mirip dengan ketagihan. "Orang yang paling gampang ketagihan adalah yang cenderung punya masalah pribadi maupun dalam bermasyarakat."(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008
apalgi membaca itu akan lebih berguna,,,
Itulah acara televisi yang sekarang ini belum betul tersaring layak tayangnya buat kebaikan anak-anak kita pada khususnya