Kerja sama dengan OVO akan meningkatkan akses nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital nasional
Jakarta (ANTARA) - PT Pegadaian (Persero) bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial PT Visionet Internasional (OVO) untuk memperluas layanan sehingga memungkinkan nasabah Pegadaian nantinya dapat melakukan transaksi keuangan lewat dompet digital tersebut.
Penguatan komitmen itu ditandai oleh penandatanganan perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dan Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra di Kantor Pusat Pegadaian Kramat, Jakarta, Rabu.
"Kerja sama dengan OVO akan meningkatkan akses nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital nasional yang terus berkembang," kata Kuswiyoto.
Baca juga: Pegadaian salurkan bantuan korban banjir Jabodetabek dan Banten
Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak akan melakukan penyediaan layanan pencairan atau disbursement, penyediaan layanan cash in dan cash out, serta kerja sama lain yang akan dikembangkan. Ada pun produk yang akan dikembangkan yaitu Multi Payment Online.
Kuswiyoto menjelaskan kerja sama dengan OVO akan meningkatkan akses nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital nasional yang terus berkembang.
Ia juga menilai Pegadaian perlu memastikan adanya pemerataan akses terhadap sistem pembayaran modern yang terintegrasi, aman dan nyaman serta akuntabel.
Dengan kerja sama ini, nasabah Pegadaian dapat melakukan transaksi keuangan melalui OVO seperti pembayaran, top-up, serta pencairan atau disbursement.
Baca juga: Pegadaian gandeng BPS perluas layanan data dan SDM
Komitmen tersebut juga akan meliputi program pendaftaran, registrasi, dan upgrade OVO sesuai dengan penerapan prinsip-prinsip KYC (know-your-customer) OVO.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan kerja sama ini berpotensi membawa lebih dari 13,4 juta nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital yang terintegrasi, aman dan mudah digunakan.
Berdasarkan data terakhir, OVO memproses satu miliar transaksi dalam satu tahun secara real time, dengan peningkatan jumlah transaksi lebih dari 70 persen di tahun 2019.
"Kesepakatan antara OVO dan Pegadaian akan semakin meniadakan kesenjangan layanan keuangan berbasis teknologi bagi pengguna, bahkan yang tinggal di wilayah pelosok," kata Karaniya.
Sinergi ini juga secara signifikan mendorong pertumbuhan tingkat inklusi keuangan dan memperkecil jumlah penduduk yang belum tersentuh layanan perbankan.
Berdasarkan survei nasional literasi keuangan Otoritas Jasa Keuangan pada November 2019, indeks inklusi keuangan kini telah mencapai 76 persen.
Di tahun 2019, OVO juga mencatat pertumbuhan jumlah nilai transaksi sejumlah 55 persen dan peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan sebesar lebih dari 40 persen. Hal ini menggarisbawahi terus bertumbuhnya adopsi layanan keuangan digital, serta kepercayaan pengguna terhadap ekosistem OVO.
Baca juga: Lepas saham, Lippo Group tetap dukung pertumbuhan OVO
Baca juga: OVO sebut akan terus berinovasi tingkatkan pangsa pasar
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020