Solo (ANTARA News) - Pemerintah harus berani melawan perilaku liar pasar dalam menghadapi krisis ekonomi global yang kini juga melanda Indonesia.
Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, di Solo, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan, pemerintah harus memiliki sikap tegas dalam melawan perilaku liar pasar.
Hal semacam ini, kata dia, sama seperti dengan yang dilakukan Malaysia saat menghadapi krisis ekonomi tahun 1998 silam dengan meninggalkan sistem "floating" dan beralih ke sistem "fix".
"Kalau dibiarkan dan tidak diambil sikap tegas, buykan tidak mungkin Indonesia akan kembali dihantam krisis," katanya.
Seluruh krisis ekonomi global yang melanda dunia, menurut dia, selalu memiliki kronologis hampir sama. Bermula dari Amerika Serikat, kemudian menyerang sektor perbankan dan ekspor karena merosotnya permintaan.
Kondisi ini, lanjut dia, membuat perekonomian domestik ikut merosot dan berpotensi menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
Ia mengibaratkan krisis ekonomis global ini seperti gelombang Tsunami. "Saat ini baru terlihat gelombangnya, entah berapa kedalamannya," tambahnya.
Selain itu, ia juga menyatakan perlunya pemerintah menurunkan harga jual solar mengingat harga minyak dunia saat ini terus mengalami penurunan.
Penurunan ini, lanjut dia, akan cukup efektif untuk memicu pergerakan roda perekonomian Indonesia, khususnya sektor riil.
Jika hal ini dapat dilakukan, kata dia, maka dampaknya terhadap roda perekonomian, khususnya sektor riil, akan sangat positif, mengingat solar merupakan bahan bakar utama bagi kegiatan produksi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008