Sulut, Tahuna (ANTARA) - Bupati Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Jabes Ezar Gaghana meminta penanganan korban bencana dilakukan secara maksimal.

"Saya minta penanganan korban bencana banjir bandang dan longsor harus dilakukan secara maksimal," kata Bupati Jabes Gaghana di Tahuna, Rabu.

Menurut Bupati, koordinasi antar instansi serta pemerintah setempat harus terus dilakukan agar tidak ada korban yang terabaikan.

Baca juga: BPBD Sangihe catat 76 rumah rusak akibat banjir dan longsor
Baca juga: Polda Sulut Dirikan Posko Kesehatan di Sangihe

"Koordinasi dari semua pihak sangat penting agar tidak ada korban bencana yang tidak terlayani," kata Bupati.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe Rivo Pudihang mengatakan bencana banjir bandang dan longsor di Sangihe mengakibatkan 412 jiwa tinggal di pengungsian.

"Korban bencana banjir bandang dan longsor sebanyak 412 jiwa sampai saat ini masih tinggal di pengungsian," kata Rivo Pudihang

Menurut dia, tempat pengungsian berada gedung ibadah dan rumah penduduk.

Pengungsi korban bencana tersebar di beberapa kampung yaitu di Sesiwung 12 jiwa, Lebo 189 jiwa, Belengan 20 jiwa,
Baŕangkalang 11 jiwa, Tamako 150 jiwa dan Kampung Hiung 10 jiwa.

Baca juga: Banjir bandang landa Sangihe, Pelindo IV beri bantuan kepada korban
Baca juga: BMKG: Banjir bandang Sangihe akibat angin belok
Baca juga: Polda Sulut bantu korban banjir bandang Sangihe

Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020