Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini terkait prakiraan cuaca di Jakarta pada 12 Januari 2020.

"Ini menarik. BMKG itu mengeluarkan hal yang sama, tapi gak viral. Menurut saya harus dibantu agar informasi dari BMKG itu biar menyebar," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Pernyataan Anies terkait viralnya imbauan untuk berhati-hati terkait prakiraan cuaca (hujan) ekstrem yang dikeluarkan Kedutaan Besar AS.

Anies menerangkan bahwa dari yang diketahuinya, ada hal yang penting tapi tidak menjadi bahan percakapan di publik.

"Menurut saya sudah waktunya kita mendorong agar kita semua lebih memperhatikan laporan-laporan dari BMKG," kata Anies.

Yang dikeluarkan oleh Kedutaan Amerika itu juga sudah dikeluarkan oleh BMKG. "Seluruh jajaran kita merespons itu dalam satu jalur," kata Anies.

Baca juga: Hujan Jabodetabek 9-12 Januari diprediksi tidak seekstrem tahun baru
Baca juga: Anies: Hanya 15 persen wilayah Jakarta kebanjiran

Terkait dengan peringatan cuaca ekstrim itu, pihaknya menyiapkan antisipasi hujan dan antisipasi peningkatan air laut dengan menurunkan pompa mobile.

"Jadi pompa mobile kita digerakkan ke sekitar pesisir untuk membantu bila ternyata muncul rob sehingga bisa dialirkan," kata Anies.

Begitu juga dengan antisipasi hujan. "Antisipasi kita bangun pos-pos sampai di kelurahan sehingga bisa langsung merespons jika terjadi genangan," kata Anies.

​​​​​​Beredar luas peringatan mengenai cuaca ekstrem di Jakarta pada 12 Januari 2019 dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) yang menjadi viral pada Rabu.

Di dalam peringatan tersebut, pihak kedutaan menyebutkan agar terus memantau informasi terkini dari BMKG.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020