Sulut, Tahuna (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Rivo Pudihang mengatakan sebanyak 76 rumah rusak di Sangihe akibat bencana banjir bandang dan longsor pada hari Jumat (3/1).
"Berdasarkan data yang kami himpun, tercatat ada 76 rumah yang rusak akibat bencana alam di Sangihe awal Januari 2020 ini," kata Rivo Pudihan di Tahuna, Rabu.
Menurut dia, rumah yang rusak tersebar di beberapa kampung yaitu Ulungpeliang, Lebo, Sesiwung, Belengan, Barangkalang dan Hiung.
"Kalau di wilayah kecamatan Tamako hanya di Kampung Ulungpeliang sebanyak 31 rumah sedangkan di wilayah Kecamatan Manganitu ada lima kampung dengan total 45 rumah," kata dia.
Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe
Baca juga: Polda Sulut Dirikan Posko Kesehatan di Sangihe
Dari 76 rumah yang rusak kata dia, yang rusak berat sebanyak 56 rumah dan rusak sedang 8 rumah serta rusak ringan 12 rumah.
Rumah yang rusak berat kata dia, karena tertimbun longsor dan hanyut terbawa banjir bandang.
Pemerintah kabupaten kata dia, akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi serta pemerintah pusat tentang upaya yang akan diambil terhadap keluarga yang rumahnya rusak.
"Kami tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk penanganan rumah yang rusak akibat bencana alam ini," kata dia.
Baca juga: Banjir bandang landa Sangihe, Pelindo IV beri bantuan kepada korban
Baca juga: Polda Sulut bantu korban banjir bandang Sangihe
Baca juga: BMKG: Banjir bandang Sangihe akibat angin belok
Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020