Pontianak, (ANTARA News) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak sepakat untuk mengembangkan kerjasama informasi yang berbasis teknologi informasi.Kepala LKBN ANTARA Biro Kalbar, Nurul Hayat di Pontianak, Minggu, mengatakan bahwa kedua belah pihak masing-masing mempunyai potensi yang dapat dikembangkan lebih maksimal untuk kemajuan bersama."ANTARA mempunyai database informasi serta jaringan pemberitaan yang amat luas. Sedangkan Untan mempunyai banyak pakar, tenaga ahli dan teknis," kata Nurul Hayat.Salah satu bentuk kerjasama yang tengah dilakukan adalah pembuatan portal LKBN ANTARA Biro Kalbar dengan menggandeng Tim Website Untan. Rencananya, portal www.antara-kalbar.com akan diperkenalkan ke publik pada Senin (17/11).Bersamaan dengan peluncuran portal tersebut, juga akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Perum LKBN ANTARA dengan pihak Untan. Dari pihak ANTARA, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama LKBN ANTARA DR Ahmad Mukhlis Yusuf. Sedangkan Untan rencananya oleh Rektor DR Chairil Effendy.Pada hari yang sama, sekaligus pergantian Kepala ANTARA Biro Kalbar dari Nurul Hayat ke Yuniardi Ferdinand. Nurul akan menempati posisi sebagai redaktur di ANTARA Biro Kalbar dan Yuniardi sebelumnya pewarta di ANTARA Biro Jawa Barat.Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Untan M Iqbal Arsyad menyambut baik kerjasama itu. "Untan butuh ANTARA untuk mengembangkan informasi dari perguruan tinggi negeri terbesar di Kalbar ini," kata Iqbal Arsyad.Kantor Berita ANTARA didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawagoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang.Keberhasilan ANTARA menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia.Sementara Untan sebagai perguruan tinggi terbesar di Kalbar mempunyai 13 ribu mahasiswa. Jumlah dosen di Untan yang berkualifikasi S2 sebanyak 549 orang dan S3 68 orang atau 68,10 persen dari seluruh dosen. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008