Natuna (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyatakan penyerahan sertifikat tanah kepada warga Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan Natuna merupakan wilayah NKRI.

"Kenapa saya hari ini ingin menyerahkan sertifikat tanah ini? Supaya kita semua tahu bahwa Natuna adalah Tanah Air Indonesia," kata Presiden Jokowi ketika menyerahkan sertifikat tanah kepada warga Kabupaten Natuna di Kantor Bupati Natuna, Rabu.

Baca juga: Presiden Jokowi tiba di Natuna Kepulauan Riau

Baca juga: Presiden dijadwalkan bertemu ratusan nelayan di Natuna

Sertifikat tanah, kata Presiden, menunjukkan bahwa bukti hukum atas hak tanah telah dimiliki oleh masyarakat Natuna.

"Jadi simbol pemberian sertifikat ini menunjukkan bahwa bukti hak hukum atas lahan tanah telah dipegang oleh masyarakat Natuna," tegasnya.

Ia menyebutkan di Kabupaten Natuna ada 41.000 bidang tanah yang seharusnya sudah diberikan sertifikatnya.

Namun sampai saat ini, sesuai laporan Wamen ATR Surya Tjandra, baru 26.000 bidang tanah yang diberikan.

"Artinya masih ada 14.000-15.000 sertifikat tanah yang harus diberikan kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: Ke Natuna, Jokowi ingin pastikan penegakan hukum

Baca juga: Presiden Jokowi pastikan Natuna masuk teritorial NKRI

Kepala Negara menyebutkan secara de facto dan de jure, Natuna adalah wilayah Indonesia karena ada 81.000 penduduk WNI yang ada di Natuna dan ada pemerintahan, ada bupati dan gubernur.

Presiden juga menyinggung penegakan hukum di wilayah perairan Natuna.

"Tadi saya juga sudah cek yang berkaitan dengan penegakan hukum terhadap kapal asing yang masuk ke ZEE kita, ya dilakukan penegakan hukum," katanya.

Ia menyebutkan Indonesia punya TNI AL, Bakamla, KKP, polisi air yang bida melakukan penegakan hukum terhadap kapal asing yang masuk ZEE dan melakukan pencurian ikan.

Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke Natuna Kepulauan Riau

Baca juga: Presiden dijadwalkan bertemu ratusan nelayan di Natuna

Dalam kesempatan itu Presiden juga berpesan kepada masyarakat untuk menyimpan dan merawat sertifikat tanah dengan baik.

"Saya titip sertifikat disimpan dan dirawat dengan baik, difoto kopi sehingga kalau hilang gampang ngurusnya," katanya.

Kepada warga yang mau menggunakannya sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari bank, Presiden meminta mereka melakukan perhitungan matang.

"Kalau mau makai untuk pinjem ke bank, gunakan untuk modal usaha, jangan untuk beli mobil atau sepeda motor. Banyak pengalaman, kalkulasi tidak hati hati sehingga sertifikat hilang, mobil atau motor juga hilang karena ditarik diler," katanya.

Baca juga: TNI menggelar pasukan operasi pengamanan kunjungan Presiden ke Natuna

Baca juga: Presiden ke Natuna, Mahfud: Tunjukkan negara hadir

Baca juga: Mahfud: Nelayan se-Nusantara siap ramaikan perairan Natuna


Pewarta: Agus Salim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020