Tanjungpinang (ANTARA News) - Malaysia memburu naskah kuno Melayu yang berada di Kepulauan Riau, kata budayawan Kepulauan Riau, Raja Malik, di Tanjungpinang, Minggu. "Kolektor Malaysia gencar memburu naskah kuno Melayu yang berada di Pulau Penyengat, Tanjungpinang dan Lingga," ujar Raja Malik yang juga Ketua Pusat Maklumat Kebudayaan Melayu Kepulauan Riau-Pulau Penyengat. Dikatakannya, sekitar 50 naskah sejarah, sastra dan agama kuno milik Kepulaun Riau telah dijual kepada kolektor Malaysia. Sebagian kecil naskah kuno Melayu setempat berada di lembaga kebudayaan Singapura. "Kebanyakan kolektor Malaysia yang berhasil membeli naskah kuno dari masyarakat yang menyimpannya," ujarnya. Sebagian naskah kuno disimpan pewarisnya yang merupakan warga Pulau Penyengat. "Kami tidak mencampuri naskah kuno yang disimpan pewarisnya. Harusnya pemerintahlah yang bertanggungjawab menyelamatkannya," ujarnya. Raja Malik mengatakan, kolektor-kolektor dari Malaysia dan Singapura berupaya merayu pemegang warisan naskah kuno. Kolektor memiliki penawaran tersendiri terhadap naskah-naskah kuno yang dijual warga. Harga naskah sejarah kuno lebih tinggi dibanding sastra dan agama. "Naskah-naskah kuno yang berhasil kami selamatkan sekitar 317," kata Raja Malik yang pernah mendapat penghargaan penyelamatan aset budaya Melayu Kepulauan Riau dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Menurutnya, hingga sekarang aset-aset budaya Kepulauan Riau belum diinventarisir, sehingga tidak diketahui berapa banyak yang masih tersisa. Seharusnya, pemerintah menyediakan museum untuk menyelamatkan aset-aset kebudayaan Kepulauan Riau yang masih tersisa atau disimpan oleh warga. "Pemerintah sudah pernah membeli naskah kuno yang disimpan oleh pewarisnya. Namun itu masih minim, karena jumlah naskah kuno yang disimpan diperkirakan masih banyak," kata dia. Perhatian pemerintah saat ini hanya pada terfokus pada pemeliharaan kuburan raja-raja, benteng dan pemeliharan mesjid Pulau Penyengat. "Seharusnya apapun jenis aset yang menunjukkan identitas kekayaan budaya Melayu diselamatkan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008