"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, genangan, banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan aktivitas monsun Asia masih signifikan dan gelombang atmosfer (MJO) masih aktif di wilayah Indonesia.
Baca juga: Warga DKI waspadai banjir rob saat hujan lebat malam hari
Selain itu pola konvergensi angin yang memanjang mulai dari Banten bagian utara hingga Nusa Tenggara sebagai akibat dari adanya pusat tekanan rendah di Barat Laut Australia dan Bibit Siklon Tropis di sekitar Teluk Carpentaria Australia, berpotensi cukup signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG menyampaikan prakiraan potensi Hujan sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek pada 8 Januari 2020 diprediksikan potensi hujan dengan intensitas sedang dapat terjadi mulai siang hari di wilayah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang Selatan, Bekasi bagian barat, dan pada malam hari di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
Pada 9-10 Januari 2020, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang dan kilat/petir dapat terjadi mulai dini hari menjelang pagi hari terutama di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, sebagian Depok dan Bogor.
Intensitas hujan dapat menurun pada pagi menjelang siang hari, dan berpeluang kembali meningkat pada sore menjelang malam.
Sedangkan pada 11-12 Januari 2020 secara umum, kondisi hujan di wilayah Jabodetabek relatif berkurang dibandingkan dengan periode tanggal sebelumnya. Hujan dengan intensitas ringan-sedang masih dapat terjadi terutama di wilayah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Tangerang.
Kondisi pasang naik air laut dengan pasang naik maksimum di Teluk Jakarta dapat terjadi pada periode 9-12 Januari 2020 dengan ketinggian maksimum 0,6 meter, kondisi ini berpotensi menghambat laju aliran air sungai masuk ke laut di Teluk Jakarta.
Baca juga: Pengungsi banjir Kampung Pulo 1.700 jiwa
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020