Pemprov Babel menyambut baik kegiatan ini, karena akan dihadiri 54 negara di dunia

Pangkalpinang (ANTARA) - Kapal perang dan pesawat tempur dari 54 negara akan mengunjungi Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai rangkaian kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) pada 25 hingga 28 Agustus 2020 di negeri laskar pelangi itu.

"Kami sangat menyambut baik, karena akan hadir kapal perang dan pesawat tempur di Belitung nanti," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah usai kedatangan Tim Survei MNEK di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan kegiatan MNEK tahun ini akan dipusatkan di perairan laut dan darat Kabupaten Belitung, sehingga dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan pariwisata di Bangka Belitung.

"Pemprov Babel menyambut baik kegiatan ini, karena akan dihadiri 54 negara di dunia. Oleh karena itu, diharapkan nanti OPD Pemprov Bangka Belitung bisa berkoordinasi dengan tim survei agar ajang bergengsi dapat terselenggara dengan baik," ujarnya.

Menurut dia koordinasi dan rapat internal sangat penting, untuk membahas apa - apa saja yang akan dilakukan pemprov dalam mensukeskan pelaksanaan kegiatan MNEK yang digelar dalam dua tahun sekali.

"Kegiatan ini banyak sekali rangkaiannya, termasuk bakti sosial, pergelaran produk, atraksi atraksi angkatan laut dan kerja sama di bidang kelautan dunia, ini sangat menarik buat wisatawan," katanya.

Ketua Rombongan Danguspurla (Komandan Gugus Tempur Laut) Dansatgas Multilateral Naval Exercise Komodo 2020, Bambang T mengatakan kunjungan kali ini dalam rangka tindaklajut terkait dengan rencana pelaksanaan Multilateral Naval Exercise Komodo ke-4 di tahun 2020.

"Untuk pelaksanaan kegiatan MNEK pada Agustus 2020 dipusatkan di Jakarta, dan rangkaian kegiatan MENK untuk menampilkan pesawat dan kapal dari berbagai negara di dunia pusatkan di Babel, khusunya di Kabupaten Belitung pada 25 Agustus sampai 28 Agustus 2020," katanya.

“Kegiatan ini, kerja sama antar angkatan laut yang ada di dunia, yaitu kegiatan penanganan kejadian yang membutuhkan kerja sama misalnya bencana alam seperti tsunami,” ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020