Palu (ANTARA) - MUI Kota Palu minta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah menyampaikan ke masyarakat (publik) terkait data jumlah anak yang terkontaminasi narkoba, agar diketahui dan muncul kesadaran serta gerakan bersama melawan narkoba.
"Data-data tersebut harus diinformasikan kepada masyarakat, agar timbul kesadaran, keterlibatan dan kepedulian masyarakat," ucap Ketua MUI Kota Palu, Prof Dr KH Zainal Abidin MAg, di Palu, Rabu.
Pernyataan Prof Zainal Abidin berkaitan data BNNP Sulteng 2019 yang menyebutkan jumlah anak yang berstatus pelajar yang terkontaminasi dengan barang haram (narkoba) sebanyak 816 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari anak berstatus pelajar tingkat sekolah dasar sebanyak 149 orang, SMP sederajat sebanyak 327, dan 340 orang SMA sederajat.
Atas data itu, MUI memandang perlu disampaikan ke publik, agar muncul tekad untuk terlibat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
MUI mengimbau Anak-anak muda atau milenial di Kota Palu agar memiliki tekad yang kuat agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
"Khusus generasi muda yang kita harapkan ke depan akan membangun bangsa dan kota kita ini menjadi kota yang aman, damai dan seterusnya, saya kira harus benar-benar punya tekad dan niat agar tidak terjerumus," kata Prof Zainal yang juga Ketua FKUB Sulteng.
Ia mengatakan masa depan anak-anak muda di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu akan hilang dan gelap, tatkala terjerumus mengkonsumsi apalagi sampai menjalani bisnis barang haram tersebut.
Padahal masa muda adalah masa emas bagi manusia untuk memaksimalkan dan mengeluarkan semua potensi kemampuan dan bakat yang ada dalam diri dengan belajar, mengasah kemampuan yang dimiliki dan sebagainya.
BNNP Provinsi Sulawesi Tengah meminta orang tua dan masyarakat berperan aktif melindungi anak-anak dari bahaya narkoba mengingat banyaknya jumlah pelajar yang terjerat dalam penggunaan narkoba di daerah itu.
"Kami harap ada peran aktif dari masyarakat, dari orang tua untuk melindungi, mencegah peredaran narkoba. Jangan sampai ingin berperan aktif, saat anaknya sudah terpapar bahaya narkoba," kata Kepala Bagian Umum BNNP Sulawesi Tengah, Masnawati Rahman.
Wati, sapaan akrab Masnawati Rahman menyebut masyarakat harus terlibat aktif, memantau pergaulan anak, rutin membangun komunikasi dengan anak dan mengetahui kegiatan anak, sebagai bentuk upaya melindungi anak dari bahaya narkoba.
Baca juga: DP3A maksimalkan program ketahanan keluarga lindungi anak dari narkoba
Baca juga: BNN maksimalkan peran 85 desa bersinar cegah berantas narkoba
Baca juga: Upaya memerangi peredaran narkoba di kalangan milenial Sulteng
Baca juga: BNNP Sulteng minta Pemda bangun ruang rehabilitasi di tiap RSUD
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020