Hari ini kami mendapat bantuan para orang tua siswa yang gotong royong membersihkan lumpur sisa banjirJakarta (ANTARA) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bintaro 05 Pagi, Jakarta Selatan melibatkan orang tua murid untuk gotong royong membersihkan lumpur sisa banjir yang masih menutupi pekarangan sekolah, Rabu.
"Hari ini kami mendapat bantuan para orang tua siswa yang gotong royong membersihkan lumpur sisa banjir yang ada di sekolah," kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum dan Kesiswaan SDN Bintaro 05 Pagi, Muh Subagyo kepada ANTARA saat dikonfirmasi di Jakarta.
Subagyo menyebutkan kegiatan membersihkan lumpur sisa banjir yang menutupi sekolah usai diterjang banjir pada 1-2 Januari 2020 telah dilakukan sejak Sabtu (4/1) lalu.
Kegiatan bersih-bersih sekolah hari pertama melibatkan 13 guru dan juga kepala sekolah serta dibantu relawan salah satu partai.
"Hari pertama bersih-bersih cuma bisa membersihkan sekitar 60 persen lumpur sisa banjir, sisanya dilanjutkan Minggu (5/1)," kata Subagyo.
Baca juga: Sejarawan: Perlu pendekatan kultur untuk tangani banjir Jakarta
Menurut Subagyo usai dihantam banjir setinggi tiga meter, sekolah ditutupi lumpur dengan ketinggian hingga tiga sentimeter. Banjir menerjang lantai dasar sekolah yang terdapat perpustakaan, UKS, musala, kantin dan gudang.
Banjir juga merusak 10 ribu eksemplar buku bacaan siswa yang ada di perpustakaan, peralatan musik di ruang kesenian, hingga peralatan UKS.
Subagyo mengatakan butuh waktu sepekan untuk benar-benar membersihkan sekolah dari lumpur sisa banjir. Seperti lumpur yang menempel di pintu dan jendela UKS, anak tangga dan di pekarangan samping sekolah. Lumpur ini menutup akses sisa berjalan dari belakang ke musala.
"Kalau masih lumpuran begini kan tidak nyaman buat siswa beraktivitas, kita minta bantuan orang tua, sehingga lebih cepat bersihkan lumpurnya," katanya.
Untungnya banjir yang terjadi akibat luapan Kali Pesanggerahan setelah diguyur hujan dari tanggal 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 tidak menghambat kegiatan belajar mengajar di SDN Bintaro 05 Pagi, karena ruang belajar ada di lantai dua dan tiga.
Baca juga: Hari pertama masuk sekolah 90 persen siswa SDN Bintaro 05 Pagi hadir
"Hari ketiga ini siswa sudah efektif belajar, siswa yang terdampak banjir masih tetap ke sekolah dengan pakaian seadanya dan tidak membawa peralatan sekolah," kata Subagyo.
SDN Bintaro 05 Pagi berada di komplek IKPN Bintaro Jakarta Selatan yang terdampak banjir akibat luapan Kali Pesanggrahan yang jebol tanggulnya pada Rabu (1/1). Banjir merendam pemukiman warga hingga menyebabkan warga mengungsi selama beberapa hari.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020