New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan diakhirinya serangan roket dari Jalur Gaza ke Israel dan mendesak Israel mengizinkan masuknya pasokan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan secara tetap dan memadai ke Jalur Gaza. "Sekjen PBB sangat prihatin dengan memburuknya situasi keamanan dan kemanusiaan di Jalur Gaza dan Israel selatan, juga terhadap potensi meningkatny penderitaan dan aksi kekerasan," demikian Sekjen PBB melalui jurubicaranya. Kantor Koordinator Khusus PBB Urusan Proses Perdamaian Timur Tengah (UNSCO) melaporkan, semua tempat penyeberangan ke dalam Jalur Gaza ditutup Jumat, termasuk bahan bakar dan pekerja bantuan. Sampai Jumat, telah sembilan hari pengiriman bantuan kemanusiaan dan komersial tak sampai ke Jalur Gaza. Ketika mengulangi kutukannya atas serangan roket, Ban menyerukan diakhirinya tindakan itu dan mendesak semua pihak untuk saling menghormati dan menenangkan diri. Suasana telah tenang sejak 19 Juni tahun ini. "Sekretaris Jenderal prihatin bahwa makanan dan bantuan lain penunjang-hidup tak dapat dikirim kepada ratusan ribu orang, dan menekankan bahwa tindakan yang meningkatkan kesulitan dan penderitaan penduduk sipil di Jalur Gaza secara keseluruhan tak dapat diterima dan mesti diakhiri segera," kata PBB. Pemimpin PBB itu juga menyeru Israel agar "segera mengizinkan pasokan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan secara tetap dan memadai." Ia juga mendesak Israel memberi kemudahan bagi kegiatan Badan Pekerjaan dan Bantuan Darurat PBB buat Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dan semua badan kemanusiaan, termasuk melalui akses tanpa hambatan bagi para pejabat PBB serta pekerja kemanusiaan. Karena pipa saluran bahan bakar ke dalam wilayah Jalur Gaza ditutup Jumat, beberapa bagian Jalur Gaza kini mengalami pemutusan listrik selama delapan sampai 12 jam per hari, kata UNSCO. Diantara barang yang diupayakan UNRWA untuk masuk ke Jalur Gaza adalah wol untuk pusat rehabilitas tempat perempuan buta merajut baju hangat. Menurut beberapa sumber PBB di New York, UNRWA pada Kamis dipaksa menghentikan pengiriman makanan bagi 750 ribu warga Jalur Gaza, separuh dari 1,5 warga Jalur Gaza, saat berlanjutnya penutupan perbatasan menghalangi pengiriman pasokan penting. Jumat malam, Perdana Menteri sementara Israel Ehud Olmert memperingatkan bahwa negerinya takkan mentolerir berlanjutnya serangan roket dari daerah yang dikuasai HAMAS, Jalur Gaza. Sepanjang hari itu, sedikitnya 16 roket yang ditembakkan oleh pejuang di Jalur Gaza mendarat di Israel selatan, melukai seorang perempuan tua dan kian mengguncang gencatan senjata lima-bulan yang diperantarai Mesir antara Israel dan kelompok gerilyawan di Jalur Gaza. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008