Jakarta (ANTARA) - Untuk kedua kalinya dalam kurun lima bulan, warganet Kanada terobsesi dengan wajah Justin Trudeau.
Pada September, foto lama perdana menteri Kanada yang wajahnya diwarnai hitam menciptakan masalah saat kampanye pemilihan umum.
Dilansir Reuters, pada Januari, jenggot Trudeau yang banyak dibicarakan di dunia maya setelah foto itu diunggah ke Instagram oleh fotografer perbadi, memperlihatkan Trudeau termenung dengan wajah dihiasi jenggot tipis.
Unggahan di Instagram dipenuhi banyak komentar seperti "Kami butuh jawaban tentang jenggot" dan tagar #trudeaubeard jadi trend di Twitter Kanada dengan ribuan post yang membicarakan topik itu.
Trudeau sebelumnya juga pernah tampil dengan jenggot dan kumis, tapi sebagai perdana menteri penampilannya selalu klimis dan kumis serta jenggotnya selalu dicukur.
Kantornya belum menanggapi pertanyaan apakah Trudeau berencana terus tampil dengan jenggotnya.
Komentator budaya populer Kanada Shinan Govani mengatakan jenggot itu mengingatkan pada ayah Trudeau, Pierre, yang tampil serupa saat jadi oposisi pada 1979.
"Jika ada pemimpin dunia yang bisa cocok dengan tampilan kreatif Brooklyn, dia adalah Justin," tulisnya lewat surel.
Konsultan gaya politik dan mantan penasihat Partai Demokrat Baru (NDP) Ian Capstick mengatakan dia memprediksi jenggot pasca-liburan akan berumur pendek: "Ini adalah pilihan yang berisiko pada tahap ini baginya untuk terlihat seperti terlalu memberi banyak ruang pada jenggot saat dunia sedang terbakar."
Baca juga: Tren jenggot pria segera berganti tren klimis
Baca juga: Jenggot bantu hewan deteksi arah angin
Baca juga: Ratu Elizabeth perintahkan Pangeran Harry cukur jenggot
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020