Meulaboh (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, Ali Hasmi mengatakan sebelum gempa bumi dengan magnitudo 6,4 melanda daerah itu pada Selasa (7/1) siang sekitar pukul 13.05 WIB sempat terdengar suara gemuruh.
“Sempat terdengar suara gemuruh dari dalam bumi, kemudian disusul dengan ayunan gempa bumi,” kata Ali Hasmi yang dihubungi dari Meulaboh, Selasa.
Baca juga: Bangunan retak-retak akibat gempa magnitudo 6,4 di Simeulue Aceh
Menurutnya, gempa bumi yang berlokasi di kedalaman 13 kilometer di 2.29 Lintang Utara, 96.24 Bujur Timur atau berada di 24 kilometer Barat Daya Sinabang, Pulau Simeulue, Aceh tersebut membuat sebagian besar masyarakat di daerah kepulauan tersebut berhamburan ke luar rumah dan bangunan, saat bencana alam ini terjadi.
Bahkan sebagian besar jamaah masjid yang baru selesai melaksanakan ibadah shalat zuhur, juga berhamburan ke luar dari dalam masjid.
“Beruntung gempanya terjadi setelah ibadah shalat zuhur selesai, mungkin kalau kejadian sedang shalat, saya yakin semua jamaah pasti akan ke luar dari dalam masjid,” kata Ali Hasmi menambahkan.
Ia mengakui saat ini pihaknya masih berupaya melakukan pendataan ke sejumlah desa maupun kecamatan di Kabupaten Simeulue, untuk memastikan seberapa besar dampak kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi tersebut.
Ali Hasmi menegaskan ia juga belum bisa memastikan apakah musibah gempa tersebut terdapat korban jiwa atau pun tidak di kalangan masyarakat setempat.
“Saat ini masyarakat masih beraktivitas seperti biasa, memang saat gempa bumi terjadi banyak warga yang berhamburan keluar dari rumah,” kata Ali Hasmi.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020