Batam (ANTARA News) - Tribun dan lapangan sepakbola Stadion Temenggung Abdul Jamal di Batam, Jumat malam, dipadati peserta Festival Batam bertema Persahabatan dan Kesembuhan yang dipimpin penginjil asal Swedia, Ev Peter Youngren.
Meski sekitar sepuluh menit diguyur hujan, mereka yang mendambakan kesembuhan tidak beranjak dari tepi bawah panggung ketika Youngren berdoa.
Hadirin di lapangan dan di tribun menyambut ajakan untuk dengan sukacita menaikkan tangan dan berucap "Haleluya!"
Dengan bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Youngren mendoakan yang bisu tuli, buta, lumpuh, mengidap penyakit jantung atau kanker, supaya disembuhkan Yesus Kristus.
"Yesus tak pernah berubah. Tak ada yang sukar bagi Yesus," katanya.
Sama seperti pada hari pertama, Rabu, dan kedua Kamis, Youngren mengajak yang mengalami sentuhan kuasa penyembuhan dari Tuhan baik di depan panggung maupun di ujung lapangan untuk naik ke pentas.
Di antara mereka pada malam terakhir Festival Batam, Jumat malam, terdapat Pui San, 47 tahun, yang bisu tuli sejak dilahirkan.
Menurut kakaknya, Robertus Lukito, Pui San yang berdiri di tengah lapangan bisa mendengar gelombang kedua doa Youngren bagi kesembuhan.
"Ini mujizat," kata Robertus, sebab sejak kecil, dipanggil dengan suara keras pun adik perempuannya itu sulit bereaksi.
Karena tuli sejak dilahirkan, Pui Sian, warga Kompleks Bumi Indah, Nagoya Batam, juga bisu. Ia karenanya biasa berkomunikasi dengan bahasa gerakan tangan.
Pui Sian sebelum pulang sambil tersenyum mengarahkan tangan ke kuping dan menunjuk-nunjuk ke panggung tempat Youngren berbicara melalui pengeras suara.
Menurut Robertus, gerakan itu untuk menyatakan bahwa adiknya sudah bisa mendengar.
Tadi dipanggung, kata Robertus, Youngren berpesan kepada Pui San supaya terus berdoa supaya pendengarannya berfungsi normal dan dapat berbicara.
"Setelah mulai bisa mendengar, ia harus belajar bicara seperti bayi, kata Peter (Youngren) tadi di atas," ujar Robertus yang datang bersama anak dan beberapa kerabatnya.
Peter Youngren adalah seorang penginjil kelahiran Swedia yang kini menetap di Kanada dan telah melakukan penginjilan ke lebih dari 70 negara.
Di Indonesia selain di Batam ia telah melakukan kebaktian kebangunan rohani yang dinamai festival (celebration) antara lain di Semarang, Bandung, Bali dan Manado.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008
Tapi mujijat itu NYATA DI MATA SAYA
trus gimana mau nyembuhin negara kalo
trus gimana mau nyembuhin negara kalo