Blitar (ANTARA News) - Wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur untuk yang kedua kalinya dilanda bencana angin puting beliung dalam satu bulan terakhir.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana yang terjadi di lima desa di Kabupaten Blitar, Jumat sore itu. Namun puluhan rumah dan kandang ayam ternak rusak parah akibat terjangan angin yang menyertai hujan deras sejak pukul 15.00 WIB itu.
Angin puting beliung itu bertiup dari arah utara menuju ke arah selatan hingga mengakibatkan Balai Desa Langon, Kecamatan Srengat, rata dengan tanah.
"Kebetulan saat kejadian, balai desa itu tidak ada orang. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tadi sore," kata Suyono (45), warga Desa Langon.
Dari Desa Langon, angin memutar itu berembus mengarah ke Desa Dermo Jayan, Kecamatan Srengat. Lalu ke arah timur hingga menerjang Desa Kendalrejo, Desa Kandangan, dan Desa Bendo, Kecamatan Ponggok.
Akibat terparah dari kejadian itu ada di Desa Kendalrejo. Puluhan pohon besar tumbang dan menimpa rumah warga serta menutup jalan-jalan utama di desa itu.
Bahkan sebuah tiang listrik ambruk terkena terjangan angin puting beliung sehingga menyebabkan terputusnya jalur transportasi di desa itu.
Kepala Desa Kendalrejo, Sunyoto, memperkirakan kerugian akibat bencana itu mencapai ratusan juta rupiah. "Kerugian ini akibat kerusakan 20 rumah warga, kandang ayam, dan fasilitas umum lainnya," katanya.
Menurut dia, bencana angin puting beliung itu bukan yang pertama dialami warga Desa Kendalrejo. "Namun kali ini tampaknya yang paling parah," kata Sunyoto.
Sementara itu Kabid Sarana Prasarana Bakesbanglinmas Kabupaten Blitar, Widodo mengatakan, pihaknya hingga kini sedang melakukan pendataan ke lokasi bencana.
"Sehingga sampai sekarang kami belum bisa memastikan, berapa kerusakan dan kerugian akibat puting beliung ini," katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satlak di Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Srengat untuk memberikan bantuan secepatnya kepada korban.
Sebelumnya angin puting beliung juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Ponggok. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi tiga pekan lalu, kecuali kerusakan rumah warga dan fasilitas umum lainnya, termasuk terputusnya aliran listrik di sejumlah desa.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008