kepala desa dan camat serta instansi terkait supaya mengingatkan penduduk bahaya banjir susulan
Tangerang (ANTARA) - Aparat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten mengharapkan warga terutama yang berdomisili di dekat bantaran sungai untuk selalu waspada terhadap bahaya banjir karena intensitas hujan tinggi dan tidak menentu.
"Para kepala desa dan camat serta instansi terkait lainnya supaya mengingatkan penduduk terhadap bahaya banjir susulan," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Selasa.
Ahmed mengatakan para camat supaya siaga di lokasi dan memberikan penjelasan kepada penduduk akan bahaya banjir serta penyakit yang mengintai.
Baca juga: Wali Kota Tangerang mengepel bersama siswa di sekolah terdampak banjir
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat karena mereka siaga 24 jam di lokasi banjir.
Ia menambahkan memasuki musim hujan di awal tahun 2020 di beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Cisadane, Cidurian dan Cimenceri.
Bahkan delapan kecamatan merupakan siaga banjir seperti Teluknaga, Kosambi, Kronjo, Solear, Sepatan Timur, Jayanti, Tigaraksa dan Pasar Kemis.
Pihaknya juga telah membangun posko dan dapur umum untuk meringankan korban banjir serta mengirim air bersih kepada warga yang membutuhkan.
Meski begitu, kondisi air saat ini sudah mulai surut dan warga membersihkan rumah masing-masing dibantu oleh BPBD setempat dan pihak kecamatan serta para relawan.
Walau mulai surat, posko banjir dan di dapur umum tetap melakukan kegiatan, bahkan di Teluknaga setiap hari menyalurkan kepada korban sekitar 700 hingga 1.000 bungkus nasi berikut lauk pauk siap santap.
Padahal sebelumnya, ratusan warga terdampak banjir di Kabupaten Tangerang, akibat meluapnya Sungai Cisadane dan merendam perumahan terutama di Kecamatan Teluknaga terkena penyakit inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare.
Koordinator kesehatan Posko Banjir BUMN Peduli, Hasibah di Tangerang mengatakan warga juga terkena penyakit kulit serta gatal-gatal pada tangan dan kaki.
Hasibah mengatakan setiap hari sejak Jumat (3/1) hingga Selasa (7/1) lebih dari 100 penduduk memeriksakan kesehatan di posko di Desa Kampung Melayu Barat, Teluknya yang didirikan dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Posko BUMN Peduli tersebut didirikan melalui koordinasi PT AP II, PT Airnav, PT NRI, PT Sarinah dan PT INKA setelah mendapatkan instruksi dari Menteri BUMN Erick Tohir.
Baca juga: Selama banjir, layanan 112 tangerang terima 3.683 panggilan
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020