Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia-Malaysia sepakat menangani bersama masalah perbatasan tidak hanya pada aspek keamanan, tetapi juga dengan meningkatkan kesejahteraan warga perbatasan.
"Alhamdulillah, pembicaraan kedua belah pihak berjalan lancar. Semua pihak hadir," kata Dirjen PUM (Pemerintahan Umum) Kautsar di Melaka, Jum`at.
Menurut dia, kedua negara berkeinginan kuat menangani masalah perbatasan dengan pendekatan sosial-ekonomi dan keamanan.
"Keinginan kuat itu dibuktikan dengan hadirnya semua Pemda yang memiliki perbatasan dengan Malaysia yaitu Pemda Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau dan kepulauan Riau. Begitu juga dengan Malaysia, hadir 'full team," papar dia.
Pertemuan sosial ekonomi Malindo di Melaka pada 13-14 November 2008 ini menyepakati untuk mempercepat program peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.
Dalam pertemuan itu, berbagai isu sosial-ekonomi dan keamanan dibahas, diantaranya sarana perbatasan, pelanggaran perbatasan, pencurian kayu, pelatihan bidan hingga perdagangan di kawasan perbatasan.
Semua Pemda telah memaparkan langkah-langkah yang dilakukan dalam menjaga keamanan di perbatasan dan juga upaya peningkatan kesejahteraan warga perbatasan.
"Pemerintah pusat tinggal mempercepat apa yang sudah dilakukan Pemda," kata Kautsar. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008