Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan gempa yang yang terjadi pada Selasa pukul 13.05.18 WIB di selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, menjadi magnitudo 6.1.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M=6,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=6,1," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor BMKG Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa episenter gempa tektonik yang terjadi di Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera itu terletak pada koordinat 2.3 Lintang Utara (LU) dan 96.32 Bujur Timur (BT) atau berlokasi tepat di laut pada jarak 19 kilometer arah Selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, pada kedalaman 20 kilometer.
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghunjam di bawah Lempeng Eurasia di Barat Sumatera.
Baca juga: BMKG: Pulau Simeulue rawan gempa dan tsunami
Baca juga: Bangunan retak-retak akibat gempa magnitudo 6,4 di Simeulue Aceh
Baca juga: Wilayah Sinabang-Aceh diguncang gempa magnitudo 6,4
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik atau thrust fault.
Sementara itu, ia juga menyebutkan bahwa guncangan gempa bumi dirasakan di Simeulue pada skala IV MMI. "Artinya pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah," katanya.
Kemudian, getaran gempa juga dirasakan di Tapak Tuan, Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli pada skala III MMI, atau dapat dirasakan nyata di dalam rumah, dengan getaran dirasakan seperti ada lintasan truk.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa gempa juga dirasakan di Medan dengan skala II-III MMI, Nias Barat dan Meulaboh II MMI, atau tingkat getaran dirasakan oleh beberapa orang dengan benda-benda ringan yang digantung tampak akan bergoyang pada tingkat getaran skala tersebut.
Hingga saat ini, BMKG menerima laporan kerusakan ringan di Simeulue, dengan beberapa kantor di antaranya Kantor MPU Simeulue mengalami kerusakan seperti kaca pecah dan dinding retak.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa menurut hasil pemodelan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala BMKG juga mengatakan bahwa berdasarkan hasil monitoring, ada empat aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,2 dan magnitudo terkecil M2,6.*
Baca juga: Gempa bermagnitudo 4,9 guncang wilayah Sabang
Baca juga: Gempa-tsunami-gerhana adalah ayat-ayat Allah SWT, sebut ulama Aceh
Baca juga: Rambu evakuasi bencana di Aceh diakui BPBD perlu diperbanyak
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020