Kan fungsi pompa untuk salurkan air dari pemukiman ke kali, atau saluran makronya, kalau saluran makronya lebih tinggi, kita mau buang ke mana?

Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat Purwanti Suryandari membenarkan dirinya diminta untuk klarifikasi oleh Polda Metro Jaya terkait penanganan banjir di kawasan Daan Mogot pada Rabu (1/1).

Purwanti mengatakan pemeriksaan dilakukan sejak pagi hingga sore hari, terkait tidak berfungsinya pompa air ketika banjir menerjang Ibu Kota dan berdampak pada wilayahnya.

"Tentang banjir tanggal 1 Januari itu, kan banjir semua Jabodetabek, bukan Jakarta doang kan. Kenapa gitu? mungkin, ada aduan pompa kita nggak operasi, mungkin," ujar Purwanti di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan situasinya saat pompa air di Daan Mogot sebelum banjir sudah beroperasi dengan optimal dan tidak mengalami kerusakan.

Baca juga: Dinas SDA akan evaluasi letak 10 pompa terendam

Baca juga: Summarecon operasikan pompa atasi banjir di Kelapa Gading dan Bekasi

Baca juga: Pemkot Tangerang buat kisdam hingga optimalkan pompa atasi banjir

Jika pompa mengalami kerusakan, pasukan biru Sudin SDA Jakbar telah mempersiapkan pompa mobile untuk membantu penanganan genangan.

Saat genangan disedot, masih terdapat sisa limpasan genangan yang memasuki rumah pompa dan merendam mesin generator dan panel listrik di sana.

"Bisa rusak kesetrum, kan elektrik semua misal udah limpas kita buang ke mana. Kan fungsi pompa untuk salurkan air dari pemukiman ke kali, atau saluran makronya, kalau saluran makronya lebih tinggi, kita mau buang ke mana?" kata Purwanti.

Purwanti mengatakan tidak hanya dirinya, namun sejumlah perangkat suku dinas SDA di wilayah lainnya juga diundang untuk pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020