Besok kita akan dapat data yang pasti, data terpilah berapa perempuan dan anak-anak termasuk kaum rentan,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyebutkan pemerintah akan terus memberikan pendampingan dan rehabilitasi bagi anak-anak maupun perempuan yang menjadi korban banjir serta tanah longsor di Tanah Air hingga pulih.

"Kalau anak-anak pasti kita dampingi dengan psikolog," kata Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati atau dikenal Bintang Puspayoga di Jakarta, Selasa.

Agar proses pendampingan dan rehabilitasi korban dapat berjalan maksimal, KPPPA melaksanakan rapat koordinasi pada Rabu (8/1) bersama tiga provinsi yang terdampak banjir dan tanah longsor tersebut.

Rapat koordinasi tersebut bertujuan agar pemerintah pusat maupun daerah mengetahui langkah tepat apa saja yang mesti dilakukan dan didahulukan untuk menangani para korban terutama anak-anak dan perempuan.

Baca juga: Berjibaku menyalurkan bantuan korban banjir dan longsor

Selama ini, ujar dia tugas dan fungsi KPPPA lebih bersifat koordinatif. Artinya lembaga itu mengkomunikasikan dengan kementerian lembaga terkait. Namun, apresiasi telah diberikan sehubungan penanganan banjir dan tanah longsor.

"Bantuan bidang kesehatan, pemenuhan kebutuhan sudah diprioritaskan bagi kelompok perempuan, anak-anak dan kelompok rentan oleh kementerian lain. Kami mengapresiasi itu," ujarnya.

Terkait berapa jumlah anak-anak dan perempuan yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di tiga provinsi itu, Bintang Puspayoga mengatakan dalam waktu dekat kementerian terkait segera memperoleh data valid.

Baca juga: Layanan dukungan psikososial diberikan Kemensos untuk korban banjir

"Besok kita akan dapat data yang pasti, data terpilah berapa perempuan dan anak-anak termasuk kaum rentan," ujar dia.

Sementara Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar keselamatan warga yang terdampak banjir dan tanah longsor harus diutamakan.

"Pengertian keselamatan ini bukan hanya dalam arti memberikan pertolongan saja. Tetapi pelayanan dasar terhadap yang terdampak juga harus mendapat perhatian," sebut dia.

Baca juga: Mayoritas korban banjir Jaktim alami gangguan sendi

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020