"Kami menganggap perdebatan mengenai hal itu tidak diperlukan," kata Fahri dalam dialektika demokrasi di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat.
Dia mengemukakan, perdebatan terkait iklan PKS yang menampilkan tokoh-tokoh nasional mencerminkan kurang kedewasaan dalam berpolitik. Karena itu, sebaiknya perdebatan dihentikan.
Dia mengungkapkan, PKS ingin menggalang rekonsilisasi dari iklan yang menampilkan tokoh nasional sekaligus menempatkan mereka sebagai guru bangsa.
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR, Marwan Jafar mengkritik iklan PKS yang menampilkan tokoh NU, Muhammadiyah dan juga mantan Presiden Soeharto.
Dia menganggap, tindakan PKS tidak sesuai etika politik karena mengambil tokoh nasional dari partai lain untuk menarik simpati publik. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008
Dalam Alam demokrasi, wajar jika seseorang tidak sepaham dengan orang lain, mengkritik kelompok lain, namun jangan sampai memvonis (mencap) orang lain dengan ini dan itu, apalagi sampai menuduh, krn dalam politik tdk ada teman dan musuh abadi. tapi sbg bangsa, kita saudara