Pola pembangunan sistem kluster menuntut kualitas jalan dan pelabuhan yang baik dan memadai

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kesiapan infrastruktur di daerah merupakan salah satu daya dukung dalam pembangunan pertanian nasional, termasuk di wilayah Sumatera Selatan.

Saat menerima kunjungan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, di Kompleks Kediaman Menteri di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa, Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan sistem klaster pertanian membutuhkan infrastruktur memadai.

"Pola pembangunan sistem kluster menuntut kualitas jalan dan pelabuhan yang baik dan memadai. Bahkan daya tampung pelabuhan harus berorientasi ekspor. Ini akan memperpendek rantai dan menstimulus perekonomian daerah berputar," kata Syahrul Yasin Limpo melalui keterangan diterima di Antara, Selasa.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menjelaskan bahwa Sumatera Selatan kini tengah berbenah. Ia menargetkan perbaikan jalan di bawah wewenang pemerintah provinsi dapat selesai pada akhir tahun 2020.

Menurut dia, produk pertanian Sumatera Selatan, seperti beras dan kopi, memiliki potensi ekspor yang luas.

"Oleh karena itu kami ingin mengirim langsung dari Sumatera Selatan melalui pelabuhan-pelabuhan yang kami miliki. Karena potensi alam dan luasan lahan di Sumatera Selatan sangat potensial untuk pengembangan komoditas tanaman pangan dan perkebunan," kata Herman.

Menurut data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan, luas kawasan budi daya pangan dan hortikultura di provinsi itu adalah 2,1 juta hektare dan kawasan perkebunan 3,8 juta hektare.

Produksi padi di provinsi itu pada tahun 2019 sebesar 4,6 juta ton dan jagung 952 ribu ton. Sedangkan untuk komoditas perkebunan, produksi tahun 2019 untuk kelapa sawit 3,8 juta ton, karet 1,08 juta ton, dan kopi 145 ribu ton.

Baca juga: Proyek infrastruktur hubungkan potensi antar daerah

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020