Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan Indonesia belum membutuhkan dana bantuan dari dana Moneter Internasional (IMF). Kalaupun Indonesia mengalami kesulitan likuiditas, maka dana talangannya akan diambil dari Bank Dunia ataupun Bank Pembangunan Asia (ADB).
"Itupun kalau diperlukan," kata Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (14/11)
Wapres mengatakan, sampai sejauh ini pemerintah masih bisa menjaga fundamental ekonomi dan postur anggaran negara, sambil menambahkan kalaupun meminjam tidak akan digunakan untuk anggaran pembangunan, hanya sebagai cadangan".
Wapres juga optimis pertumbuhan ekonomi akan tetap baik, sebab sumber krisis finansial global tidak berasal dari masalah ekonomi di dalam negeri, melainkan bermuara dari krisis di Amerika Serikat.
Wapres juga menambahkan dalam satu atau dua bulan ke depan, pemerintah masih akan memantau perkembangan ekonomi yang terjadi untuk menentukan revisi APBN 2009. Sebab krisis finansial global tentu akan berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
"Kita lihat dulu perkembangan, karena revisi APBN kan bersifat asumsi, tidak ada yang bisa menafsirkan," katanya.
Sebelumnya Meneg PPN dan Kepala Bapenas Paska Zuseta menegaskan permasalah yang di hadapi Indonesia bukan terletak pada neraca pembayaran, tetapi pada menjaga defisit APBN. Apalagi, rasio utang indonesia masih berada di kisaran 35%, sehingga tidak perlu menoleh pada IMF dalam mengatasinya.
"Program IMF itu kan lebih kepada masalah neraca pembayaran. Kita tidak ada masalah dengan hal itu, masalah kita lebih pada menjaga defisit. Untuk itu, kita bisa keluarkan obligasinya," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008