Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengecam keras manuver China di Perairan Natuna, yang merugikan masyarakat, daerah, dan NKRI.
Pelaksana Tugas Gubernur Kepri Isdianto, di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, aktivitas nelayan China yang dikawal Coast Guard menimbulkan kerugian yang besar bagi masyarakat, daerah dan negara. Karena itu, aktivitas ilegal itu harus dihentikan.
Baca juga: Nelayan Rembang siap ke Natuna dengan permintaan jaminan keamanan
"Saya atas nama masyarakat Kepri mengecam keras klaim China terhadap perairan di Natuna, yang secara hukum seharusnya masuk wilayah Indonesia. Pemerintah China semestinya mematuhi itu," tegasnya.
Isdianto menegaskan dirinya tidak rela wilayah kedaulatan NKRI diusik oleh negara lain, apalagi sampai diklaim China. Karena itu, ia terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait langkah-langkah yang akan ditempuh.
Pemprov Kepri juga menunggu arahan maupun instruksi dari pusat terkait permasalahan.
"Sejengkal pun wilayah NKRI harus dijaga, dikawal. Kepri tidak rela itu diganggu," tegasnya.
Baca juga: KKP percepat proses perizinan dorong nelayan lebih banyak melaut
Isdianto menegaskan Pemprov Kepri tidak dapat melakukan banyak hal dalam menangani permasalahan itu, karena sektor pertahanan keamanan merupakan kewenangan pemerintah pusat dan TNI.
"Namun kami siap memberi dukungan penuh agar permasalahan itu dapat cepat diselesaikan," katanya.
Isdianto sore nanti bertolak ke Natuna untuk mendampingi Presiden RI Joko Widodo yang dikabarkan akan melakukan kunjungan kerja pada Rabu (8/1).
"Saya akan sampaikan berbagai hal penting kepada presiden terkait Natuna," tuturnya.
Baca juga: DPRD Kepri dukung penenggelaman kapal asing pencuri ikan dilanjutkan
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020