Jakarta (ANTARA News) - Menpora meminta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk segera mengusut tuntas kasus pengeroyokan terhadap dua wasit yang dipukul oleh pemain dalam laga Persibom-PSIR Rembang."Itu sudah menjijikan tindakan itu. Saya tidak main-main, saya intruksikan PSSI untuk mengusut tuntas kasus itu. Hukum seberat-beratnya jika terbukti hukum saja pelaku tidak boleh main seumur hidup," kata Menpora Adhyaksa Dault di Jakarta, Kamis.Menpora juga sudah menilai bahwa tindakan pemukulan terhadap wasit itu sudah merupakan tindak pidana. "Kalau mau juara tidak bertindak seperti itu. Sudah tidak ada nilai sportivitas. Usut tuntas kasus tersebut, apalagi ada unsur pidananya," katanya.Ia menyatakan, pengusutan serius harus dilaksanakan PSSI ini berdampak pada tidak kepercayaan masyarakat pada dunia sepak bola. Disinggung ada kasus cek kosong oleh manajemen PSSI, Menpora juga meminta kasus itu dapat diproses sesuai hukum. "Siapapun yang bersalah atas kasus itu harus diusut tuntas," katanya. Sementara Ketua Badan Wasit PSSI Bernard Limbong menegaskan kasus ini akan ditangani Komdis PSSI. Pelaku dapat dihukum berat. "Komdis akan memutuskan hukuman yang setimpal atas kasus pengeroyokan yang sudah diluar batas itu," katanya. Ia menjelaskan, wasit Mujair Usman asal Kendari juga sudah melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Polisi. Wasit Muzair Usman yang diganti wasit kedua Jusman juga dikeroyok usai adanya hadiah penalti untuk penalti di menit ke-86 dilaga itu. Wasit Muzair langsung dirawat ke RS Kotamubagu setempat. Badan Wasit PSSI akan menanggung biaya rumah sakit hingga sembuh. PSSI akan memberikan penghargaan untuk wasit tersebut. Muzair merupakan wasit C1 Nasional sejak tahun 2003. Dia sudah bertugas menjadi wasit sejak 1990.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008