Tangerang (ANTARA News) - Sang arsitek pembangunan Sirkuit Lippo Karawaci Tangerang, Banten, mengaku yakin bahwa balap mobil A1 Grand Prix (A1GP) di sirkuit itu 6 hingga 8 Februari 2009 mendatang bisa terselenggara dengan sukses.
"Tidak ada yang perlu diragukan. Kami sudah mengantisipasi semuanya. Tidak usah khawatir, pembangunan sirkuit pasti selesai pada waktunya," ujar Senior Executive Architect Urban Planner PT Lippo Karawaci Tbk, Gordon G Benton, kepada wartawan di Tangerang, Kamis.
Hal itu dikatakan Gordon Benton (76) ketika mengumumkan sirkuit jalanan (street race) yang dirancangnya dan akan selesai pembangunannya menjelang digelarnya lomba yang akan menghadirkan pembalap dari 23 negara, termasuk Indonesia.
Dikatakannya, pembangunan sirkuit yang bekerjasama dengan sejumlah kontraktor lokal itu, 100 persen akan selesai tepat pada waktunya. Sirkuit bertaraf internasional ini memiliki track sepanjang 3,2 kilometer dan akan dikembangkan menjadi 4 kilometer dalam pembangunan tahap kedua.
"Lintasan sepanjang 3,2 kilometer itu sudah memenuhi regulasi dan standar keamanan FIA. Jalanan yang kami buat didisain untuk kecepatan kendaraan 176 kilometer per jam," ungkap Benton.
Pria asal Skotlandia yang telah bermukim di Indonesia sejak 1969 itu telah merancang bangun puluhan gedung-gedung pencakar langit seperti diantaranya BNI Plaza, Gedung Kosgoro dan sejumlah perumahan mewah di Ibukota Jakarta dan sekitarnya. Ia pula yang merancang Universitas Pelita Harapan (UPH) di Tangerang yang akan "dikepung" oleh lintasan sirkuit yang tengah dibangunnya.
Sirkuit Lippo Karawaci memiliki 12 tikungan dan terdiri dari tiga zone (A, B, C) akan mengambil titik lokasi start dan finish persis di depan gedung UPH yang dibibir lintasannya dibangun pit-pit tempat menaruh kendaraan peserta lomba. Secara keseluruhan, sirkuit dilengkapi dengan menara kontrol, public grandstand, gedung pameran, marshall, ruang pelayanan dan pusat layanan media.
Rancangan unik dari lintasan ini adalah menggabungkan infrastruktur Lippo Village yang sudah ada untuk ditampilkan dalam sirkuit.
"Tambahan untuk gedung-gedung di UPH akan bersifat ganda sebagai kompleks pit selama lomba A1GP. Diluar jadwal A1GP, setiap tahunnya akan digunakan sebagai bagian dari infrastruktur universitas," paparnya.
Terhadap ekses-ekses yang akan timbul, Benton pun sudah mengantisipasinya seperti masalah kemacetan lalu lintas dan atau pengaruh cuaca yang kini tengah memasuki musim penghujan. Menurutnya, untuk mengantisipasi kemacetan menuju lokasi lomba, disarankan para pengunjung dari luar kota untuk menggunakan akses jalur dari arah selatan.
"Saya yakin masyarakat di Indonesia sudah terbiasa dengan situasi kemacetan. Sedangkan untuk mengantisipasi curah hujan yang lebat, kami percayakan hal itu kepada pawang hujan. `Do not be afraid about the progress`," ujar Gordon Benton.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008