Bogor (ANTARA News) - Ketinggian permukaan air di bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Minggu petang, naik tajam setinggi 40 cm di depan mercu bendung (dmb), dari 40 cm pada pukul 17.00 WIB menjadi 80 cm pada pukul 18.00 WIB, menyusul hujan deras yang turun di Bogor, sejak pukul 16.00 WIB.
Hingga pukul 18.00 WIB, hujan deras disertai petir masih mengguyur Bogor dan sekitarnya yang diperkirakan permukaan air di bendung Katulampa masih akan meningkat.
"Ketinggian permukaan air 80 cm, merupakan batas ambang antara normal dan waspada. Sampai saat ini masih turun hujan, sehingga diperkirakan ketinggian permukaan bendung Katulampa masih akan naik lagi," kata Penjaga Pintu Air Bendung Katulampa Bogor, Andi Sudirman kepada ANTARA News di Bogor, Kamis petang.
Dikatakannya, jika permukaan air di bendung Katulampa sampai 100 cm, sudah memasuki siaga. Dalam kondisi waspada dan siapa, kata dia, agar warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) atau bantaran kali yang mengalir dari Bogor ke Jakarta, mewaspadai kemungkinan meluapnya air sungai atau kali.
Dia berharap, hujan segera berhenti sehingga ketinggian air di permukaan bendung Katulampa tidak naik lagi.
Menurut dia, pada ketinggian 80 cm, debit air sungai sekitar 90.000 liter per detik dan laju air dari Bogor sampai Jakarta sekitar 10-12 jam.
Dikatakannya, bendung Katulampa di Bogor bukan merupakan bendungan untuk mencegah kemungkinan banjir, tapi merupakan deteksi dini dari kemungkinan banjir.
"Jika air mengalir dari Bogor ke Jakarta 10-12 jam, sehingga kemungkinan banjir sudah bisa dideteksi 10-12 jam sebelumnya," katanya.
Sebelumnya, ketika hujan deras mengguyur Bogor dan sekitarnya, pada Minggu (9/11) sore, permukaan air di bendung Katulampa Bogor juga naik dari 40 cm menjadi 80 cm.
Kemudian, pada Senin (10/11) dinihari hingga pagi, air sungai Ciliwung di Cawang Jakarta Timur dan Kampung Melayu Jakarta Selatan, meluap dan menggeni rumah warga di bantaran sungai sampai sekitar 50 cm.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008