Ubud, 13/11 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, mengingatkan generasi muda untuk selalu berpikir positif sebagai kunci meningkatkan masa depan, sekaligus dalam upaya menjamin kelangsungan bangsa Indonesia. Menbudpar mengungkapkan hal itu di hadapan 250 siswa kalangan pengurus OSIS (organisasi siswa intra sekolah) SMA se-Bali di Museum Rudana, Ubud, Kabupaten Gianyar, Kamis, dalam kaitan sosialisasi pembangunan karakter dan pekerti bangsa. Menurut dia, kebudayaan tidak hanya karya budaya, tapi menyangkut unsur cara berpikir. "Apakah selalu berpikir negatif ataukah budaya berpikir positif? Itu yang menentukan kelangsungan hidup," ucapnya. Tema sosialisasi yang diangkat dalam ceramah yang pertamakalinya di hadapan ratusan siswa SMA itu, "Pemahaman Tentang Wawasan Kebangsaan dalam Rangka Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa". Acara temu pelajar dari delapan kabupaten dan satu kota itu dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kepada generasi muda agar mampu bertindak dan berwawasan kebangsaan. Dengan demikian generasi muda sebagai pilar pembangunan dapat diandalkan dalam membangun bangsa dan negara. Jero Wacik mengingatkan cara berpikir positif harus terus dilestarikan di dalam tubuh setiap generasi muda Indonesia. Siswa juga harus terus berkarya dan berusaha semaksimal mungkin di masa muda. Ia juga menyampaikan sejumlah persoalan mendasar mengenai bangsa Indonesia. Seperti perubahan karakter bangsa yang cenderung menjadi lebih pemarah dan kehilangan rasa sopan santun. Hal itu perlu dicermati agar bangsa Indonesia tidak kehilangan cara berpikir positif. Setelah ceramah di Ubud, Menbudpar akan melakukan kegiatan serupa di Jawa Barat dan kawasan Sumatera, yang diharapkan berdampak positif pada pembangunan kepariwisataan Indonesia mendatang. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008