Jakarta (ANTARA News) - Kabar buruk bagi Barack Obama dan dunia datang dari Bloomberg hari ini setelah penyedia data bisnis seketika global itu merilis hasil analisis para ekonom yang menyebutkan ekonomi AS akan mengalami pelambatan sampai tiga dekade. Ledakan pasar kredit bulan lalu akan membuat perekonomian negara itu mengerut menjadi 3 persen pada kuartal empat tahun ini dan melorot lagi menjadi 1,5 persen pada tiga bulan pertama tahun 2009, demikian survai terhadap 50 ekonom pada 3 - 11 November. Pada kuartal terakhir 2009, angka itu kemudian jatuh lagi menjadi 0,3 persen dan akan dicatat sebagai pelambatan terpanjang sejak era 1974-75. "Perekonomian telah jatuh dari tebing curang Oktober lalu. Kita dihantam panik keuangan yang luarbiasa besar yang terus menghisap pasar kredit dan memicu pembalikan ekonomi yang tajam," kata Richard Berner, Wakil Kepala riset ekonomi global pada Morgan Stanley, New York. Kejatuhan belanja rumahtangga berlanjut tahun depan karena krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade ini telah memaksa perusahaan-perusahaan memangkas gaji karyawan yang jumlahnya berkurang di mana 1,2 juta orang telah kehilangan pekerjaan tahun ini. Presiden terpilih Barack Obama sendiri telah mengungkapkan, AS memerlukan paket stimulus ekonomi kedua "sesegera mungkin, mumpung belum terlambat." Ancaman kontraksi ekonomi di kuartal ini akan lebih buruk dibandingkan tahun 1990. Berner adalah salah seorang ekonom yang memproyeksikan pelambatan ekonomi sekarang sebagai paling serius dalam seperempat abad terakhir, setelah keringnya kredit menyebabkan semakin tertekannya tingkat kepercayaan, belanja dan upah. "Semua itu berjalan bersamaan untuk membuat pelambatan ekonomi lebih parah. Untuk sementara waktu, pelambatan itu sepertinya menjadi resesi terburuk sejak 1981," kata Berner. Sejumlah ekonom dalam grup survai ini malah lebih pesimistis dibandingkan Berner dalam menaksir masa pelambatan ekonomi ini. Serius "Kita sedang dalam resesi yang sangat serius. Kemungkinan pelambatan ekonomi ini berubah menjadi resesi terburuk sejak Perang Dunia Kedua," kata Jeffrey Frankel, anggota komite penaksir sirkulasi bisnis pada Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) dalam wawancara dengan TV Bloomberg (10/12). Perihal produk domestik bruto, para ekonom menaksir tingkat upah karyawan, kekuatan produksi, pendapatan dan laju penjualan bakal berubah dari level sekarang. NBER biasanya mengumumkan resmi resesi telah terjadi dalam 12-18 bulan sejak resesi meledak. Kontraksi ekonomi yang bakal terjadi dalam 12 bulan ke depan akan meningkat hingga 100 persen, naik dari perkiraan Oktober yang mencapai 90 persen. Setelah jatuh menjadi 3,1 persen pada kuartal ketiga tahun ini, belanja konsumen akan turun lagi menjadi 2,9 persen di kuartal ini untuk kemudian amblas pada 1,3 persen selama tiga bulan pertama tahun depan. Tingkat belanja rumah tangga yang mengambil duapertiga kekuatan perekonomian AS tidak pernah jatuh dalam tiga kuartal berturut-turut sejak Perang Dunia Kedua berakhir. Tertinggi Jatuhnya tingkat permintaan konsumen ini akan membuat angka pengangguran bertambah lebih besar dari proyeksi bulan lalu yang pada kuartal pertama 2009 diperkirakan naik 7 persen atau lebih tinggi dari perkiraan bulan lalu sebesar 6,6 persen. Angka ini kemudian akan melambung hingga 7,7 persen pada akhir 2009 atau yang tertinggi sejak 1992. Pengangguran ini sendiri telah meningkat menjadi 6,5 persen Oktober lalu --tertinggi sejak 1994-- di mana perusahaan-perusahaan telah memecat 240 ribu karyawan bulan lalu sehingga jumlah penganggur di AS bertambah menjadi 10,1 juta orang atau terbesar dalam seperempat abad terakhir. "Gabungan kredit yang seret dan jatuh cepatnya tingkat belanja konsumen menjadi dua faktor pendorong melemahnya 'outlook' (perkiraan) angka angkatan kerja," kata John Silvia, kepada ekonom pada Watchivia Corp di Charlotte, Carolina Utara. Pelambatan ekonomi ini berandil besar dalam mencemplungkan harga komoditas yang ironisnya positif untuk inflasi. Inflasi rendah Berkurangnya ancaman inflasi ini memberi ruang pada Federal Reserve untuk menurunkan lagi suku bunga di mana saat ini tengah bertengger di 1 persen namun diperkirakan merunduk lagi ke 0,5 persen Maret tahun depan. Obama telah mengatakan akan terus mencermati setiap paket stimulus fiskal Presiden Bush yang diloloskan Kongres minggu lalu, sampai pelantikannya sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2009. "Sejauh ini, kami telah menempuh beberapa langkah besar dan memerlukan tindakan lebih jauh lagi selama masa transisi dan pada bulan-bulan mendatang," kata Obama. Presiden baru AS ini juga sangat memperhatikan industri otomotif karena menjadi salah satu sektor industri yang tertimpa parah oleh mengerutnya belanja konsumen. Penjualan kendaraan jatuh Oktober lalu dan berlanjut sampai duabelas bulan ke depan atau penurunan penjualan terpanjang dalam 17 tahun terakhir, sehingga memaksa General Motors Corp, Ford Motor Co dan Chrysler LLC memangkas upah dan menutup pabrik-pabriknya. (*) -Sumber Bloomberg-

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008