Jakarta, (ANTARA News) - Peningkatan gerakan kearifan lokal sebagai bantalan pengaman krisis amat diperlukan agar Indonesia dapat mencukupi segala kebutuhannya sendiri dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan energi, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Pernyataan itu disampaikan Presiden pada acara pembukaan konferensi nasional dan pameran kearifan lokal perempuan Indonesia menuju ketahanan pangan di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Kamis.Presiden mengatakan Indonesia bersama dengan Brazil dan Kongo disebut sebagai negara yang memiliki kekayaan hayati luar biasa."Tidak ada ceritanya Indonesia kekurangan pangan kalau kita pandai mengelolanya. Mari kita kelola kembali, `go local`, `back to nature`, agar kita betul-betul bisa membangun ketahanan pangan," tuturnya.Atas peran kaum perempuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui kegiatan kearifan lokal, Presiden menyampaikan penghargaan dan terima kasih.Peran kaum perempuan tersebut, menurut Presiden, adalah bagian dari mencari solusi menghadapi tingginya harga bahan pangan akibat krisis keuangan global.Kaum perempuan dapat berperan meningkatkan ketahanan pangan maupun memberdayakan ekonomi lokal dari mengelola keanekaragaman hayati yang ada di wilayah mereka.Keinginan Indonesia untuk berswasembada beras bukanlah ilusi, melainkan sesuatu yang bisa dicapai melalui program pertanian intensif yang didukung anggaran memadai.Untuk itu, ia meminta jajaran pemerintah pusat maupun lokal memfasilitasi inovasi para petani dalam pengembangan benih dan teknologi pertanian.Sementara itu, Ketua pelaksana Konferensi nasional dan pameran kearifan lokal perempuan, Erna Witolear, mengatakan tema ketahanan pangan dipilih sebagai upaya peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008