Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis ini diperkirakan masih fluktuatif. "Indeks BEI masih akan bergerak fluktuatif dan masih mencari arah," kata Analis Riste PT BNI Securities Muhammad Alfatih, kepada ANTARA. Fatih juga memperkirakan pergerakan indeks BEI cenderung stganan. "Dua hari terakhir ini pergerakan cenderung stagnan, dibanding bursa regional yang cukup turun cukup dalam," katanya. Tertahannya indeks BEI ini karena beberapa saham yang sudah menunjukkan arah balik, namun sentimen negatif dari terus menurunnya bursa glbal dan regional juga menjadi faktor utama melemahnya beberapa harga saham. Sentimen negatif dari eksternal pada perdagangan Kamis ini masih berlanjut setelah bursa AS dengan indeks Dow Jones tadi malam yang ditutup turun 4,73 persen. Pasar global dibingungkan oleh berlanjutnya sinyal-sinyal resesi di Eropa dan penggantian strategi bailout finansial AS, sehingga membuat Indeks Dow Jones terperosok 411,30 poin menjadi berakhir pada 8.282,66 dan dilanjutkan bursa regional, yakni bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang terkulai 391,13 poin menjadi 8.304,38 dalam 15 menit pertama perdagangan. Kondisi inilah yang akan mempengaruhi perdagangan saham di BEI pada Kamis ini, yang kemungkinan cenderung melemah tipis seperti pada perdagangan Rabu (12/11) kemarin. Pada penutupan Rabu, IHSG BEI ditutup turun 9,936 poin atau 0,74 persen menjadi 1.326,621 dan indeks LQ45 melemah 1,882 poin atau 0,72 persen ke posisi 259,745. Menurut Fatih, penuruan indeks masih terbawa oleh arah bursa regional karena perekonomian AS yang masih terlihat dalam kesulitan setelah laporan keuangan Genaral Motor yang turun. Selain itu, rencana "bill out" beberapa perusahaan AS dengan akan mengeluarkan obligasi membuat dana-dana asing tertarik guna diarahkan untuk beli obligasi tersebut ini yang mengakibatkan nilai tukar rupiah yang tertekan hingga Rp11.450 dolar AS juga menjadi sentimen negatif pasar saham. (*)
Copyright © ANTARA 2008