Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ekonomi Indonesia pada dua atau tiga tahun mendatang (2010/2011) bisa tumbuh hingga 8 persen jika krisis keuangan global tidak terjadi. "Tahun lalu kita tumbuh 6,4 persen itu bagus, padahal masih banyak keterbatasan dalam salah satunya dalam bidang infrastruktur,"ujar Wapres dalam dalam The Economist Conferences 2008 di Jakarta, Rabu. Wapres menjelaskan masalah infrastruktur, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi memang merupakan masalah terbesar bagi Indonesia namun pemerintah bertekad untuk segera membenahi tiga persoalan itu dengan segera. "Jika masalah itu terselesaikan maka akan mudah bagi Indonesia untuk tumbuh. Kami sangat yakin sebelum krisis, pertumbuhan Indonesia tiga atau dua tahun mendatang bisa mencapai 8 persen,"ujarnya. Dihadapan para pengusaha dan investor asing di Indonesia, Wapres menyatakan komitmen pemerintah untuk terus memberantas korupsi dan melakukan reformasi birokrasi dan memprioritaskan pembangunan infrastruktur. "Infrastruktur sangat penting di negara mana pun. Indonesia memprioritaskan pembangunan infrastruktur selain untuk menciptakan lapangan pekerjaan juga agar perekonomian tetap tumbuh,"tambahnya. Krisis keuangan global membuat semakin menambah besar tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam mengejar pertumbuhan ekonomi. Kinerja ekspor melambat akibat permintaan yang menurun dari negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS). Wapres berharap Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih Barrack Obama mampu segera memperbaiki perekonomian negaranya sehingga mendorong pertumbuhan negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia. "Kalau Obama berhasil memperbaiki ekonomi AS baru pertumbuhan ekonomi kita akan ikut tumbuh seperti perkiraan sebelumnya (8 persen pada 2010/2011),"tuturnya. Wapres juga meyakinkan pada investor bahwa kondisi politik Indonesia akan tetap stabil dengan semakin berkembangnya demokrasi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008