"Selain sembilan rumah warga, aset pemerintah desa seperti balai maupun lapangan futsal juga rusak akibat puting beliung," kata Kepala Desa Hadakewa, Klemens Kwaman, ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin.
Angin puting beliung menerjang wilayah setempat pada Ahad (5/1) sekitar pukul 06.00 WITA.
Klemens menjelaskan angin puting beliung datang dengan cepat dan langsung menghantam pemukiman penduduk setelah sebelumnya hujan lebat melanda desa setempat.
Baca juga: Fasilitas wisata Waijarang Lembata rusak akibat angin kencang
Baca juga: Angin Tornado muncul di Rote Ndao
Baca juga: NTT masuki masa pancaroba, BMKG ingatkan warga waspada
"Angin berlalu dengan cepat tapi sangat kencang sehingga membuat pohon-pohon tumbang menimpa rumah warga hingga ada yang rata dengan tanah, atapnya terangkat semua dan ada yang rusak sebagian," katanya.
Bencana puting beliung tersebut tidak menelan korban jiwa, hanya merusak rumah warga dan fasilitas umum.
Warga yang mengalami kerusakan berat untuk sementara mengungsi ke rumah sanak keluarganya.
Pemerintah desa bersama warga dibantu aparat TNI-Polri telah melakukan penanganan awal dengan membersihkan puing-puing bangunan yang rusak.
Mengenai bantuan, Klemens mengatakan belum disalurkan dari pemerintah kabupaten, namun informasi yang diperolehnya bahwa bantuan sedang dipersiapkan.
"Kami di pemerintah desa juga segera mengadakan musyawarah bersama warga untuk menentukan langka penanganan atau bantuan selanjutnya," katanya.*
Baca juga: Angin kencang di Sumba Timur akibatkan belasan rumah rusak
Baca juga: Pemkab Kupang tidak miliki dana bantuan korban bencana
Baca juga: Korban bencana di Kupang belum terima bantuan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020