Jakarta (ANTARA) - Beberapa sekolah yang kena dampak banjir di wilayah DKI Jakarta sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada Senin, termasuk di antaranya SMAN 1 Jakarta dan SMKN 1 Jakarta.
"SMAN 1 Jakarta termasuk terdampak banjir, namun sudah kami atasi dengan membersihkan sekolah per 2 Januari hingga 5 Januari," kata Kepala SMAN 1 Jakarta Yunidar.
Banjir yang melanda sebagian wilayah DKI Jakarta sejak 1 Januari berdampak pada bangunan SMAN 1 Jakarta. Seluruh ruangan sekolah kemasukan air. Dokumen sekolah dan peralatan pendukung kegiatan belajar mengajar sebagian rusak akibat banjir.
"Termasuk ruangan saya masuk air meskipun tidak tinggi. Wilayah kita ini, jika Gunung Sahari kena banjir maka SMA N 1 Jakarta juga terdampak," kata Yunidar.
Pada hari pertama sekolah pascabanjir dan libur semester, menurut dia, 15 hingga 20 peserta didik belum bisa mengikuti proses belajar mengajar karena tempat tinggalnya kena dampak banjir.
Kepada pelajar yang belum bisa mengikuti kegiatan belajar karena terdampak banjir, para guru menyarankan mereka meminjam catatan materi pelajaran kepada teman lainnya.
SMKN 1 Jakarta juga kena dampak banjir meski tidak terlalu parah. Kepala SMKN 1 Jakarta Rahmedi mengatakan genangan air dan lumpur mengganggu kenyamanan kegiatan belajar mengajar.
"Hari ini siswa sudah masuk sekolah dan siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya," katanya.
Rahmedi mengatakan bahwa sekolah masih mendata siswa yang terdampak banjir dan belum bisa sekolah.
Pengurus sekolah, ia melanjutkan, juga akan rapat untuk menindaklanjuti surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan mengenai pendataan siswa terdampak banjir dan pemberian izin pada siswa terdampak banjir untuk tidak mengenakan seragam sekolah.
Baca juga:
Anies sebut 22.500 siswa terdampak banjir di Jakarta
Anies yakin kegiatan belajar hari pertama akan normal pascabanjir
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020