10 persen siswa yang tidak hadir menyampaikan izin lewat pesan obrolan WhatsApp dengan alasan belum siap sekolah karena rumahnya masih berbenah, tidak memiliki peralatan sekolah, dan siswa tidak ada yang mengantar karena orang tuanya masih berjibaku
Jakarta (ANTARA) - Hari pertama masuk sekolah setelah libur semester dan pascabanjir tahun baru 2020, Senin, tingkat kehadiran siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bintaro 05 Pagi, Jakarta Selatan, cukup tinggi yakni 90 persen siswa datang ke sekolah.
"Alhamdulillah sebagian besar siswa hadir hanya sekitar 10 persen yang izin tidak bisa hadir," kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum dan Kesiswaan SDN Bintaro 05 Pagi, Muh Subagyo kepada ANTARA di Jakarta.
Menurut Subagyo, 10 persen siswa yang tidak hadir menyampaikan izin lewat pesan obrolan WhatsApp dengan alasan belum siap sekolah karena rumahnya masih berbenah, tidak memiliki peralatan sekolah, dan siswa tidak ada yang mengantar karena orang tuanya masih berjibaku dengan sisa banjir.
Ia menyebutkan sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta serta Suku Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta Selatan sekolah tetap dimulai Senin, para siswa pun hadir mengikuti instruksi tersebut.
Baca juga: Pimpinan SDN Bintaro 05 optimis kegiatan belajar hari pertama lancar
Baca juga: Usai diterjang banjir tiga meter SDN 05 Bintaro berbenah
Baca juga: Polwan Polrestro Jaksel bantu korban banjir Bintaro
Baca juga: Polda kerahkan personel untuk minimalkan kerugian korban banjir
Sekolah dimulai dari pukul 06.30 WIB, para siswa sudah berdatangan ke sekolah tepat waktu.
"Anak-anak tetap masuk sekolah, baik yang terkena banjir atau tidak mereka semangat untuk masuk sekolah di hari pertama semester," kata Subagyo.
Kegiatan hari pertama dimulainya semester baru ini diawali dengan apel pagi diikuti seluruh siswa dan para guru.
Setelah itu siswa dipersilahkan masuk ke kelas untuk diberikan pembekalan dan penguatan dari sekolah terkait musibah banjir yang terjadi di wilayahnya.
"Kita sampaikan kepada anak-anak sebagai penguatan kepada mereka bahwa banjir adalah musibah yang harus kita terima dengan sabar dan lapang dada," kata Subagyo.
Anak-anak juga diajak untuk melupakan urusan buku sekolah, seragam dan sepatu mereka yang hanyut disapu banjir, dengan kembali fokus belajar dan bermain di sekolah.
"Kita sampaikan kepada mereka urusan sepatu, buku dan seragam nanti ada yang bantu," kata Subagyo.
Rencananya sekolah hanya berlangsung setengah hari, untuk anak-anak kelas 1,2 dan 3, sekolah hanya sampai jam 09.00 WIB, sedangkan siswa kelas 4,5 dan 6 sampai jam 10.00 WIB.
Hari pertama sekolah siswa belum aktif belajar, karena kondisi sekolah juga belum representatif untuk belajar.
SDN Bintaro 05 Pagi terletak di dalam komplek perumahan IKPN Bintaro, Jakarta Selatan yang ikut diterjang banjir tahun baru 1-2 Januari 2020 dengan ketinggian mencapai tiga meter.
Banjir luapan Kali Pesanggarahan yang jebol merendam pemukiman warga, termasuk lantai dasar sekolah yang terdapat UKS, perpustakaan, mushola dan kantin.
Sementara itu ruang belajar siswa ada di lantai dua dan tiga tidak terkena banjir bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Jumlah SDN Bintaro 05 Pagi tercatat ada 378 orang dari kelas satu hingga kelas enam. Sekitar 70 persen siswanya jadi korban banjir di komplek IKPN Bintaro.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020