Jakarta (ANTARA News) - Produsen sepeda motor, Yamaha, menambah investasinya di Indonesia senilai 88 juta dolar AS untuk menambah kapasitas produksi menjadi 3,2 juta sepeda motor per tahun dan pembangunan pusat pelatihan sumber daya manusia berstandar internasional ("Global Training Centre"). "Nilai investasi perluasan pabrik ke-2 Yamaha ini mencapai 88 juta dolar AS, untuk penambahan gedung pabrik sekitar 39 juta dolar AS, membangun pusat pelatihan empat juta dolar AS, serta fasilitas dan peralatan mencapai 45 juta dolar AS," kata Wakil Presdir PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Dyonisius Beti di Karawang, Jawa Barat, Rabu. Ia mengatakan investasi tambahan tersebut merupakan rencana jangka panjang Yamaha untuk memproduksi sepeda motor berstandar global, karena produksi sepeda motor Yamaha di Indonesia tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tapi juga ekspor. "Jadi produk sepeda motor dipasarkan di Indonesia tidak beda (kualitasnya) dengan pasar ekspor. Kualitas sepeda motor (Yamaha) di Indonesia sama dengan yang di Brazil, Philipina, dan lain, lain, sehingga tidak lagi di lihat produksinya dari negara mana, karena standarnya sama, " kata Dyonisius. Ia mengatakan saat ini pihaknya juga mengekspor sepeda motor ke 32 negara baik secara utuh (CBU) maupun terurai (CKD). Yamaha sendiri, kata dia, memiliki 60 pabrik di berbagai negara di dunia. Namun Indonesia merupakan basis produksi sepeda motor Yamaha terbesar. Ia mengatakan, Indonesia memberi kontribusi pasokan sepeda motor Yamaha sebesar 40 persen dan memberi turn over sebesar 17 persen ke Yamaha Motor Corp (YMC). Ia memperkirakan pada 2008 total produksi Yamaha di Indonesia mencapai sekitar 2,45 juta unit. Ia mengharapkan produksi tahun depan tetap stabil, di tengah ancaman penurunan penjualan sepeda motor nasional akibat krisis keuangan global. Sementara itu Presdir PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Yoshiteru Takahashi mengatakan, pada 2008 pihaknya mengekspor sekitar 80 ribu unit sepeda motor secara CBU ke sejumlah negara terutama di kawasan Amerika Selatan dan negara-negara anggota ASEAN. "Memang tidak banyak (ekspor sepeda motor secara utuh), namun kami juga mengekspor mesin komplit secara terurai (CKD) sekitar 100 ribu unit ke 20 negara di dunia, termasuk Jepang, dan ekspor komponen set sekitar 400 ribu unit ke berbagai negara di dunia," ujarnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008