Sukabumi (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Indonesia dapat swasembada beras dan jagung pada 2008. "Jika tidak ada aral melintang tahun ini kita swasembada beras dan jagung," kata Presiden Yudhoyono di Kampung Jeruk Nyelap, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Sukabumi, Jabar, Rabu siang. Menurut Kepala Negara, pemerintah dalam upaya mencapai swasembada pangan terus mengupayakan agar jumlah sawah dan lahan berkecukupan, sediaan air memadai, benih varietas unggul, pupuk bersubsidi, dan penyuluhan yang berkelanjutan. "Jangan sampai pembangunan mengancam ketersediaan lahan, ...kita juga meningkatkan pembangunan infrastruktur termasuk irigasi," katanya. Pada kesempatan itu Kepala Negara mengatakan bahwa dalam empat tahun terakhir produksi beras Indonesia mengalami peningkatan yaitu 51 juta ton gabah kering giling (2005), 54 juta ton gabah kering giling (2006), 57 juta ton gabah kering giling (2007) dan target 60 juta ton gabah kering giling (2008). "Apabila tercapai (2008) maka sejarah mencatat rekor baru (kenaikan produktivitas)," katanya. Lebih jauh Kepala Negara mengemukakan pemerintah memiliki komitmen kuat untuk terus menggerakkan kemandirian pangan terutama beras. "Situasi pangan di dunia belum aman benar sehingga menjadi amanah bagi Indonesia untuk mencukupi kebutuhan pangannya sendiri, jika lebih kita bisa menolong negara-negara tetangga," ujarnya. Apabila Indonesia mengimpor beras, maka Indonesia akan kehilangan devisa, imbuhnya. "Keadaan dunia yang gonjang-ganjing juga mengakibatkan harga mahal, sedangkan jika tidak mengimpor maka perdagangan akan lebih hidup," katanya. Sementara itu subsidi bidang pertanian juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yaitu Rp9 triliun (2005), Rp29 triliun (2008) dan Rp33 triliun (rencana anggaran 2009). Subsidi pupuk Rp2,5 triliun (2005), Rp3triliun (2006), Rp15 triliun (2008) dan Rp17 triliun (rencana 2009). Dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, Seskab Sudi Silalahi, Meneg BUMN Sofyan Djalil, Presiden Yudhoyono pada Rabu siang melakukan panen padi hibrida Bernas Prima di lahan yang dikelola Kelompok Tani Harum I Sukabumi. (*)
Copyright © ANTARA 2008