Saat ini alur pelayaran di Sungai Musi terus mendangkal, belum lagi jaraknya dari pelabuhan ke muara yang cukup jauh yakni 90 kilometer. Kami menilai daerah ini sudah saatnya memiliki pelabuhan laut

Palembang (ANTARA) - Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (Indonesian National Shipowner's Association/INSA) Kota Palembang mengharapkan pemerintah segera merealisasikan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sekretaris DPC INSA Palembang Suandi di Palembang, Minggu, mengatakan kehadiran pelabuhan laut itu menjadi kebutuhan saat ini mengingat semakin terbatasnya kemampuan pelabuhan sungai yang ada yaitu Pelabuhan Boom Baru Palembang.

“Saat ini alur pelayaran di Sungai Musi terus mendangkal, belum lagi jaraknya dari pelabuhan ke muara yang cukup jauh yakni 90 kilometer. Kami menilai daerah ini sudah saatnya memiliki pelabuhan laut,” kata dia.

Baca juga: Teken tiga MoU, IPC dorong pengembangan pelabuhan di Sumsel


Ia mengatakan adanya rencana pembangunan pelabuhan laut itu sudah lama didengungkan oleh pemerintah, namun hingga kini belum juga terealisasi.

Malahan, ia melanjutkan, sudah terjadi perubahan rencana dari semula membuat pelabuhan di kawasan Tanjung Api-Api kini berpindah ke Tanjung Carat dengan target reklamasi 2.000 hektare. “Kami sangat menantikan realisasinya, tapi hingga kini belum ada,” kata dia.

Lantaran belum adanya alternatif lain, menurut Suandi, pengusaha tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan Pelabuhan Boom Baru yang dikelola oleh PT Pelindo II.

Pengusaha tetap menjalankan bisnisnya seperti biasanya yakni terpaksa melakukan double handling atau dua kali bongkar muat untuk memindahkan muatan dari kapal berukuran kecil ke kapal berukuran besar.

Baca juga: Kapal penyeberangan Sumsel-Bangka ditambah


Ia mengatakan pengusaha harus mengeluarkan biaya tambahan jika dibandingkan dengan daerah lain yang sudah memiliki pelabuhan laut.

“Sumsel ini kaya akan hasil alam, ada sawit, karet dan batu bara tapi sayangnya belum memiliki pelabuhan laut. Jika persoalan ini terselesaikan maka dipastikan pertumbuhan ekonomi di daerah ini akan meningkat,” kata dia.

Sumsel yang memiliki beragam hasil bumi, seperti batubara, minyak sawit, kopi, dan karet harus melalui pelabuhan di Jakarta, Lampung dan Medan untuk mengirimkan produk ekspornya itu.

Menurut dia, ketidakadaan pelabuhan samudra itu juga yang sebenarnya mengganjal keinginan para investor menanamkan modal di daerah itu.

Baca juga: Pelabuhan di Mamuju bersiap jadi penyangga ibu kota baru

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020